Network
PORTAL KOTAMOBAGU, PRMN - Saat menggelar sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) semprot para Menteri.
Presiden menyampaikan, jika dalam sikap, kebijakan, pernyataan itu harus memiliki Sense Of Crisis.
Dilanasir dari kanal youtube @ Sekretariat Presiden dengan artikel " Pengantar presiden jokowi pada sidang kabinet paripurna, Istana Negera".
"Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita, harus memiliki sense of Crisis, harus sensitif terhadap kesulitan-kesulitan rakyat," kata Jokowi
"Jangan sampai, kita ini seperti biasanya dan tidak dianggap oleh masyarakat, tidak melakukan apa-apa. Tidak ada statement, tidak ada komunikasi. Harga minyak goreng sudah empat bulan, tidak ada penjelasan apa-apa, kenapa ini terjadi," tambahnya.
Di sisi lain, Presiden juga menyingung soal Pertamax, dimana ia menuturkan bahwa Menteri tidak memberikan penjelasan mengenai kenaikan tersebut.
"Menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa, mengenai ini. Hati-hati. Kenapa Pertamax, diceritain dong kepada rakyat, ada apa empati kita gitu lo. Ngak ada, yang berksitan dengan energi, ngak ada," tegas Presiden.
Lanjutnya, itulah yang namanya memiliki Sense of Crisis yang tinggi. Bahkan Jokowi meminta kebutuhan pokok harus dirumuskan dengan betul.
"Terutama betul-betul saya minta ini, yang berkaitan dengan kebutuhan pokok dirumuskan betul, tidak hanya urusan minyak goreng, tetapi dilihat satu persatu. Urusan beras seperti apa, urusan kedelai nanti akan seperti apa, gandum nanti akan seperti apa," jelasnya.
