Network
PORTAL KOTAMOBAGU - Siti Fadilah Supari, merupakan Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Indonesia era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Siti Fadilah Supari nyaris selalu menjadi perhatian publik lantaran komentarnya terkait pandemi Covid-19 yang terjadi di semua negara.
Di hadapan Karni Ilyas, Siti Fadilah Supari mengaku sepakat dengan aturan PPKM oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Siti Fadilah Supari, kebijakan lockdown untuk menangani Covid-19 hanya akan membuat Indonesia patuh pada virus ini.
Dengan begitu, kata Siti Fadilah Supari, apa yang telah dilakukan Presiden Jokowi dirasa sudah benar dan tepat sasaran.
Kendati dalam praktiknya, PPKM dinilai oleh sebagian masyarakat juga menyulitkan kehidupan mereka.
Siti Fadilah Supari sangat percaya bahwa Covid-19 tak muncul begitu saja. Artinya virus itu tak muncul dengan sendirinya.
Baca Juga: PPKM Level 4 Dievaluasi, Jokowi: Hati-hati Kenaikan Kasus Covid-19 dalam 2 Minggu Ini
Menurut pandangan Siti Fadilah Supari ada pihak ketiga yang menyulut bencana Covid-19 ini.
Tak hanya itu, Menkes era SBY itu nekat menyebut kalau China dan Amerika Serikat (AS) adalah korban dari pandemi Covid-19.
"Menurut saya, China maupun Amerika itu adalah korban dua-duanya," kata Siti Fadilah di Channel YouTube Hersubeno Point seperti dikutip Portal Kotamobagu, Senin 19 Juli 2021.
Tetapi, kata dia, ada pihak ketiga yang menjadi dalang munculnya pandemi Covid-19 yang menyerang dunia.
Bahkan kata dia dalang tersebut berani menciptakan situasi hingga China dan AS saling berhadapan satu sama lain.
"Tapi kalau menurut saya (dalangnya) adalah dari pihak ketiga, yang saya nggak tahu, yang mengatur itu," ujar Siti.
Kendati demikian, ia tak berani menyebut siapa dalang di balik pandemi Covid-19.
"Saya tidak menceritakan di sini. Itu barangkali pandangan-pandangan saya, karena waktu flu burung, flu babi, ini agak-agak sama, sesuai," kata Siti.
Dirinya juga menegaskan kalau pandemi Covid-19 yang saat ini melanda dunia bukan pandemi biasa.
"Dalam segi kesehatan yang saya lihat, pandemi saat ini yang saya kenal itu bukan pandemi biasa, bukan pandemi yang alami," ujarnya.***
