Populasi Lansia di Indonesia Meningkat Dua Kali Lipat dalam Lima Dekade Terakhir

- 30 Mei 2021, 11:05 WIB
Ilustrasi lansia.
Ilustrasi lansia. /Pexels/Vlada Karpovich

PORTAL KOTAMOBAGU - Saat ini Indonesia tengah menghadapi transisi menuju kondisi penuaan penduduk.

Hal itu dikarenakan terjadinya peningkatan jumlah populasi lansia.

Tercatat, terjadi peningkatan dua kali lipat populasi lansia dalam rentang waktu 1971 hingga 2019.

Berdasarkan Laporan Statistik Penduduk Lanjut Usia, pada tahun 2020 terdapat 26,82 juta orang lansia.

Baca Juga: Kronologi Pengantin Bunuh Diri di Manado, Melompat dari Lantai 7 Hotel Peninsula

Jumlah tersebut sebesar 9,92% dari total populasi Indonesia.

Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul "Indonesia Hadapi Transisi Penuaan Penduduk, Kesehatan Aspek Penting", dengan jumlah populasi lansia yang terus meningkat, aspek kesehatan menjadi salah satu faktor penting untuk mewujudkan lansia yang sejahtera. 

Usia Harapan Hidup (UHH) diperkirakan akan terus meningkat, dan menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia akan bertambah. Saat ini, kelompok usia lanjut di Indonesia telah berada di atas 7 persen dari total keseluruhan penduduk. 

Baca Juga: Alibaba Buka Lowongan Pekerjaan: Pemburu Konten Dewasa, Gaji Rp2,2 Juta per Hari Tambah Liburan Gratis

"Jika angkanya sudah mencapai 10 persen, Indonesia akan berubah menjadi negara dengan struktur penduduk tua (ageing population),” kata Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan RI  dr. Riskiyana Sukandhi Putra, MKes, dalam diskusi virtual, Jumat 28 Mei 2021.

Dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional 2021, Fonterra Brands Indonesia, melalui Anlene, bersinergi dengan Kementerian Kesehatan, Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), dan komunitas lansia untuk memberdayakan peran dan potensi lansia. Selain itu juga mengajak masyarakat mendukung lansia agar mencapai kehidupan yang sehat, aktif, dan bahagia.

Riskiyana menambahkan, kondisi lansia yang sehat, bugar dan produktif ditentukan salah satunya oleh aktifitas fisik yang dilakukan secara Baik, Benar, Terukur dan Teratur (BBTT) sejak usia dini. 

Baca Juga: FP3 MotoGP Italia: Rider Ducati Francesco Bagnaia ‘Kalahkan’ Marc Marquez

Pada tahun 2017, Pemerintah menerbitkan Inpres nomor 1 tahun 2017 tentang  Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) untuk mendorong masyarakat Indonesia melakukan pembudayaan aktivitas fisik, menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pola makan gizi seimbang dan deteksi dini penyakit agar masyarakat Indonesia sehat, bugar dan tertap produktif di Usia Lanjut.

Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR, mengatakan, orang dengan usia lanjut memiliki risiko berbagai ancaman penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan lainnya termasuk osteoporosis. 

"Osteoporosis masih menjadi masalah global yang berkembang, lebih dari 10 juta orang di seluruh negeri diperkirakan menderita osteoporosis," katanya. 

Baca Juga: Sebut Megawati Tak Berilmu soal Kepentingan Rakyat, Cak Nun: Jangan Salahkan Mega, karena Dia Enggak Ngerti

Lansia adalah salah satu kelompok risiko Osteoporosis karena seiring bertambahnya usia kita kehilangan lebih banyak kepadatan tulang. Jika kehilangan kepadatan tulang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan osteoporosis sehingga berisiko mengalami patah tulang.

“Menurut data dari World Health Organization (WHO), 50% kejadian patah tulang disebabkan oleh osteoporosis. Patah tulang dapat menyebabkan rasa nyeri, disabilitas, deformitas hingga meningkatkan risiko kematian akibat komplikasi medis.  Untuk itu, investasi kesehatan tulang, sendiri, dan otot agar tetap kuat merupakan tujuan yang penting dilakukan setiap orang dengan usia berapapun, untuk memastikan kesehatan secara menyeluruh di setiap tahap kehidupan.”

Bagus mengatakan, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah osteoporosisi antara lain, mengonsumsi kalsium yang cukup dengan takaran 1.000 miligram setiap hari untuk wanita berusia di bawah 50 tahun dan pria berusia di bawah 70 tahun, serta 1.200 miligram setiap hari untuk wanita berusia di atas 50 tahun dan pria berusia di atas 70 tahun, mendapatkan vitamin D yang cukup untuk membantu penyerapan dan pemasukan kalsium ke dalam tulang, melakukan olahraga menahan beban secara teratur (bisa dimulai dengan berjalan 15-20 menit setiap harinya), mengurangi kafein dan alkohol, berhenti merokok, serta mencukupi kebutuhan nutrisi lainnya seperti kalium, protein, dan mineral agar penyerapan kalsium dan pembentukan tulang baru berlangsung optimal dalam tubuh.” 

Baca Juga: Final Liga Champions, Duel Sengit akan Tersaji Dinihari Nanti

Rhesya Agustine, Marketing Manager Anlene, Fonterra Brands Indonesia, mengatakan, “bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional 2021, Anlene mengadakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan mulai dari 25 Mei hingga 29 Mei 2021 untuk memberdayakan peran dan potensi lansia. 

Rangkaian kegiatan ini sekaligus merupakan bagian dari gerakan 'Ayo Indonesia Bergerak' yang diluncurkan sejak 2018 lalu, untuk menunjukkan dukungan Anlene terhadap upaya pemerintah melawan sedentari dan mendorong masyarakat Indonesia untuk lebih aktif, terutama bagi lansia. 

"Anlene percaya untuk mewujudkan lansia yang sehat, aktif, dan bahagia bisa dicapai dengan sinergi antara pemerintah, organisasi profesi, organisasi masyarakat serta pihak swasta seperti Anlene,” kata Rhesya Agustine. *** (Gita Pratiwi/Pikiran Rakyat)

Editor: Indra Umbola

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah