Jika Jadi Presiden, Rocky Gerung akan Ubah Nama Indonesia

- 14 Mei 2021, 21:28 WIB
Akademisi Rocky Gerung
Akademisi Rocky Gerung /YouTube Rocky Gerung Official

PORTAL KOTAMOBAGU — Rocky Gerung kerap melempar kritik terhadap kebijakan dari pemerintah.

Seakan tak ada kebijakan yang luput dari kritikan Rocky Gerung.

Akhirnya, Rocky Gerung pun mendapat pertanyaan untuk dirinya sendiri.

Apa yang akan ia lakukan jika menjadi Presiden?

Seperti dikutip Portal Kotamobagu dari Pikiran Rakyat Tasikmalaya dalam artikel berjudul “Ditanya Apa yang Akan Dilakukan Kalau Jadi Presiden, Rocky Gerung: Ubah Nama Indonesia Jadi NKAS”, Rocky Gerung memberi jawaban jika menjadi Presiden, dia akan mengubah nama Indonesia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sabtu 15 Mei 2021, Seputar Cinta Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn dan Aquarius

Rocky Gerung akan mengubahnya menjadi Negara Kesatuan Akal Sehat (NKAS).

Hal itu disampaikannya melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 14 Mei 2021.

"(Kalau jadi Presiden) kita ubah nama Indonesia menjadi Negara Kesatuan Akal Sehat (NKAS)," ujar Rocky Gerung, dikutip  dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.

Namun, Rocky Gerung menilai terkait pertanyaan tersebut bukanlah soal siapa yang menjadi Presiden.

Baca Juga: Sifat Dermawan Ternyata Mampu Membawa Dampak Baik Bagi Otak, Tahukah Kamu akan Hal Itu?

Tetapi menurutnya mungkin orang-orang sudah merasakan kepenatan dengan sistem kekuasaan hari ini.

"Lalu orang berpikir banyak tokoh yang sebetulnya punya perspektif," kata Rocky Gerung.

"Banyak jurnalis yang tajam melihat problem yang disembunyikan kekuasaan," sambungnya.

Selain itu, Rocky Gerung juga menambahkan bahwa banyak juga ekonom-ekonom kritis dan juga pintar justru berada di luar kekuasaan.

Serta budayawan yang punya hati nurani makin sedikit karena sebagian besar diserap kekuasaan.

Baca Juga: Billy Syahputra dan Memes Prameswari Kian Mesra, Bahkan Sebut Istri Idaman

"Tapi kan ada yang punya hati nurani," ungkapnya.

Oleh karena itu, Rocky Gerung melihat bahwa publik ingin suatu perubahan.

"Lalu orang mencari siapa tokohnya (calon Presiden) itu?," ucap Rocky Gerung.

Lebih jauh, pengamat politik itu menjelaskan bahwa ketokohan itu ditimbulkan karena adanya perbandingan.

Perbandingan antara yang di luar dalam hal ini oposisi dan yang di dalam pemerintahan atau kekuasaan.

Baca Juga: Simak 9 Tips Ini agar Kamu Jadi Pria Idaman Wanita

"Dalam perbandingan itu, orang melihat potensi yang di luar," tutur Rocky Gerung.

"Lalu orang menganggap yang harus jadi Presiden adalah yang di luar (oposisi)," lanjutnya.

Sehingga menurutnya, para oposan kritis yang di luar memang dituntut lebih dalam oleh publik yang menginginkan perubahan.

"Jadi pesan itu yang mesti kita tangkap," tutur Rocky Gerung.

"Bukan soal nama Rocky Gerung, Rizal Ramli, (atau) Gatot Nurmantyo, yang dikomposisikan sebagai kaum oposisi," tutupnya.***(Yuda Fauzan/Pikiran Rakyat Tasikmalaya)

Editor: Cadavi Lasena

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah