Network
PORTAL KOTAMOBAGU - Jelang perayaan lebaran Idul Fitri, banyak kejadian penjualan daging babi yang menyerupai daging sapi.
Guna mengetahui ciri-ciri perbedaan daging babi dengan daging sapi yang beredar di pasaran, berikut penjelasannya.
Seperti di kutip Portal Kotamobagu dari Pikiran Rakyat, berikut penjelasan dari salah satu pedagang daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Damarhuri (40).
Damarhuri yang sudah 10 tahun menjual daging sapi di Pasar Senen Jakarta ini mengungkapkan cara mengenal daging sapi yang segar dan halal.
Ia membagikan tips bagi para calon konsumen supaya tidak tertipu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan mencampuri daging sapi dengan daging babi.
Pasalnya, bagi masyarakat yang beragama Islam daging babi haram untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Olla Ramlan Tuai Cibiran dari Warganet Usai Unggah Foto Ini di Instagram
1. Belanja langsung di Pasar Tradisional
Menurutnya, dengan belanja langsung di Pasar Tradisional, pembeli bisa mendapatkan daging segar karena langsung didatangkan dari tempat pemotongan hewan.
Uwi--sapaan Damarhuri mencontohkan, seperti di Pasar Senen Jakarta, para penjual daging, kata dia, tidak bisa menimbun daging mereka.
Para pedagang daging di Pasar Senen Jakarta selalu menjual daging yang berkualitas baik dan segar.
Kalau pun ada yang tidak laku pada hari itu, pedagang memasukkan dagingnya ke rumah makan yang seperti rumah makan Padang atau pun penjual bakso.
"Kalau pun ada stok kayak gini enggak habis, Itu masuk restoran pelanggan Kita yang siap. tinggal telepon. kayak yang sudah mampu. itu sudah jelas," kata Uwi kepada Pikiran-Rakyat.com saat ditemui di Pasar Senen Jakarta, Kamis, 6 Mei 2021.
Para penjual daging di Pasar Senen Jakarta, katanya, tidak akan bisa mencampuri daging sapi jualannya dengan daging celeng atau babi.
Pasalnya kata dia, rata-rata pedagang yang sudah berjalan di Pasar Senen Jakarta sudah mengantongi izin dari pemerintah.
"Setiap bulannya diperiksa dari Kementerian. di sini per tiga bulan sekali suka ada laboratorium keliling yang periksa," tutur dia
Baca Juga: Chelsea Menang atas Real Madrid, Ekspresi Eden Hazard Bikin Suporter El Real Murka.
2. Sebaiknya jangan belanja daging di toko-toko di perumahan
Uwi mengajak seluruh masyarakat agar lebih peka dalam berbelanja daging. Dia juga mengajak agar masyarakat sebaiknya menghindari belanja daging di toko-toko yang ada perumahan yang sudah dibekukan.
"Menjelang Idul Fitri ini sebaiknya belanja di pasar. Bagusnya di pasar jangan di rumahan kalau di rumahan enggak tahu dari mana (Dagingnya) bagusnya pasar tradisional yang kayak ini yang dagingnya fresh, jadi ketahuan," katanya.
3. Membedakan daging babi dan daging sapi bagi masyarakat yang beragama Islam
Bagi masyarakat yang beragama Islam, daging bagi haram hukumnya untuk dikonsumsi. Oleh sebab itu, Uwi memberikan tips cara membedakan daging sapi dan daging babi.
Kata Uwi, sebetulnya dari sisi warna, antara daging sapi dengan daging babi hampir mirip. Namun kalau untuk daging babi, warnanya agak sedikit pucat.
Akan tetapi kata dia, daging juga sangat dipengaruhi oleh pakan yang dimakannya.
Baca Juga: Fakta Baru KRI Nanggala 402: Ternyata Masih dalam Keadaan Layak dan Siap Tempur
"Warna hampir mirip. tapi sedikit agak pucet kalau Babi. B2 agak pucet. tapi tergantung dari pakannya juga. Semua itu tergantung dari pakannya," jelasnya.
"Kalau pakannya dari pakan sapi, tetap saja. warnanya bisa sama kayak daging sapi. Kan jaman sekarang diternak semua. Ternak semua. Kalau dulu diumbar, di lepas, bukan diternak," ujarnya.***
Disclaimer: Berita ini pernah tayang di Pikiran Rakyat berjudul "Waspadai Peredaran Daging Celeng Jelang Lebaran 2021, Simak Cara Bedakannya dengan Daging Sapi"
