Network
PORTAL KOTAMOBAGU - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menanggapi Jozeph Paul Zhang yang tengah menjadi perbincangan saat ini.
Hal itu usai Jozeph Paul Zhang mengaku sebagai nabi dan diduga menistakan agama.
Selain mengapresiasi langkah cepat pihak kepolisian dalam menidak kasus ini, Menag Yaqut Cholil Qoumas juga meminta masyarakat untuk tetap tenang menyikapi kontroversi Jozeph Paul Zhang ini.
Hal tersebut sebagaimana dilansir Portal Kotamobagu dari Pikiran-Rakyat.com. "Saya mengapresiasi langkah proaktif aparat dalam menindaklanjuti dan mengambil tindakan atas laporan ujaran yang mengandung penistaan dan menimbulkan keresahan," kata Menag.
Selain mengapresiasi langkah aparat, Menag juga meminta masyarakat untuk tetap tenang menyikapi kontroversi Jozeph Paul Zhang ini.
"Saya minta masyarakat untuk tetap tenang, mengedepankan kebersamaan dan toleransi di tengah upaya berbagai pihak mengadu dan memecah persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.
Menurut Menag Yaqut Cholil Qoumas, tindakan menistakan agama memang tidak dibenarkan atas alasan apapun. Karenanya, menjadi tugas aparat untuk melakukan tindakan tegas pada setiap bentuk penistaan agama, siapapun pelakunya.
"Saya mendorong aparat untuk menindak setiap pelaku ujaran atau pun perbuatan yang mengarah pada penistaan agama. Tidak hanya terkait kasus Joseph Paul Zhang dan Desak Made, tapi siapapun pelakunya," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Baca Juga: Tips Diet saat Puasa agar Lebaran Badan Tidak Ikut ‘Lebaran’
Ditegaskan Menag, setiap umat beragama memang harus meyakini kebenaran keyakinan agamanya. Namun, hal itu tidak boleh diikuti dengan sikap merendahkan atau menyalah-nyalahkan ajaran atau keyakinan agama lainnya.
"Kedepankan toleransi. Mari yakini kebenaran agama masing-masing dengan tetap menghormati dan menghargai saudara sebangsa yang berbeda keyakinan," ucapnya.*** (Abdul Muhaemin/Pikiran-Rakyat.com)
Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Menag Yaqut Cholil Qoumas Bereaksi Usai Jozeph Paul Zhang Mengaku Nabi"
