Perubahan Mekanisme Jemaah Haji: Optimalisasi Kesehatan untuk Menekan Angka Kematian

13 Agustus 2023, 17:30 WIB
Ilustrasi jemaah haji Indonesia. /ANTARA/

Portal Kotamobagu - Upaya maksimal dalam menekan angka kematian jemaah haji di tanah suci terus digalakkan. Kementerian Agama bersama dengan DPR RI mengusulkan perubahan mekanisme penetapan jemaah haji.

Jika sebelumnya calon jemaah haji diharuskan untuk melunasi biaya haji terlebih dahulu sebelum dilakukan pengecekan kesehatan, kini terdapat usulan perubahan yang membalikkan mekanisme tersebut.

Calon jemaah haji diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu, dan hanya setelah lolos pengecekan kesehatan, mereka dapat melanjutkan dengan proses pelunasan biaya haji.

Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan para calon jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci.

Baca Juga: Vespa Auto Panik! Skuter Retro Peugeot Django Resmi di Pasarkan dengan Potongan Harga Guys

Angka kematian jemaah haji tahun ini memang mencatat angka tertinggi sejak tahun 2015. Hingga akhir periode operasional haji tahun ini, tercatat sebanyak 773 jemaah meninggal dunia, dengan mayoritas berasal dari Jawa Timur.

Proporsi kematian di Jawa Timur mencapai 22% dari total nasional, atau sekitar 175 orang. Dalam merespons tren ini, Kementerian Agama bersama dengan DPR RI merasa perlu mengubah pendekatan dalam proses penetapan calon jemaah haji.

Gus, seorang anggota dewan, menjelaskan lebih lanjut terkait usulan ini. "Ide ini muncul berdasarkan masukan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, anggota dewan, dan kalangan agamawan."

"Ke depan, proses seleksi calon jemaah haji akan diupayakan membalikkan mekanisme, di mana calon jemaah haji akan menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sebelum dilakukan pelunasan biaya haji. Ini merupakan langkah bijak, di mana kesehatan menjadi prioritas utama."

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini 13 Agustus 2023, Anda Akan Menerima Uang dari Seseorang

Meskipun usulan ini menuai dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan calon jemaah haji, pihak Kementerian Agama Jawa Timur menekankan bahwa usulan ini masih dalam tahap wacana dan belum diimplementasikan secara resmi.

"Kami memahami perasaan masyarakat terkait usulan ini. Namun, saat ini masih perlu menunggu aturan resmi dan tertulis mengenai perubahan mekanisme ini," ungkap perwakilan Kementerian Agama Jawa Timur.

Sejumlah calon jemaah haji juga memberikan pandangannya mengenai usulan ini. "Menurut saya, usulan ini memiliki manfaat yang besar. Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat ke tanah suci akan memberikan kepastian bahwa kita dalam kondisi prima untuk menjalani ibadah dengan optimal."

"Terlebih lagi, angka kematian jemaah haji beberapa tahun terakhir cukup mengkhawatirkan, dan langkah seperti ini dapat menjadi solusi yang baik," ungkap salah seorang calon jemaah haji.

Editor: Suprianto Suwardi

Tags

Terkini

Terpopuler