PORTAL KOTAMOBAGU.Pikiran Rakyat – Sebagai orang yang beriman, kita selalu diajarkan untuk meminta pelindungan dari 4 hal ini saat berdoa kepada Allah SWT.
Dari riwayat Imam Bukhari dan Muslim. Perintah meminta perlindungan tersebut diantaranya meminta perlindunga dari Azab Kubur dan Azab Api Neraka Jahanam.
Sebelum mati, doa perlindungan tersebut wajib kita lakukan sebagai muslim. Dua doa selanjutnya adalah perlindungan dari fitnah kehidupan dan kematian, dan keempat dari fitnah al-masih.
Selain itu, niat dan hati yang bersih membawa kebaikan dalam kehidupan didunia, bahkan kehidupan setelah mati seperti yang telah disampaikan oleh beberapa ulama sesuai isi Al-quran.
Setelah kita meninggal dunia, bukan luas kuburan yang menjadi ukuran selamatnya kita dari api neraka, bukan juga harta, melainkan amal kita selama didunia.
Amal pulahlah yang akan menjadi pengacara kita setelah berada di alam barzah, saat kita berada disituasi dimana kita disidang tentang apa saja yang kita lakukan selama berada di dunia.
Baca Juga: Terlalu Cruiser! Tiga Moge Ini Miliki Jiwa Liar dan Retro Mewah Harley Davidson
Setelah kita dikuburkan, tidak ada yang menemani kita. Bukan pula harta dan jabatan yang menjadikan kuburan kita luas atau sempit, terang atau gelap gulita. Melainkan amalan kita.
Setelah kematian, kita tentu berada di alam barzah. Sedangkan kuburan diartikan adalah taman surga atau lobang-lobang neraka. Hal itu dijelaskan dari hadis dhaif.
Dari akun youtube @musdar Ahbab. Ustadz Syafiq Riza Basalamah Lc,MA menjelaskan “sesungguhnya kuburan itu adalah taman dari taman-taman surga atau lobang dari lobang-lobang neraka hadis ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan secara sanadnya Dhaif,” katanya.
Baca Juga: Bukan 50 Juta Guys! Kebaruan Honda PCX 160 Punya 8 Pilihan Warna Tampil Mewah dan Berkelas
Dia juga menceritakan, bagaimana Utsman bin Affan radhiallahu ta'ala Anhu berdiri di hadapan sebuah kuburan, beliau menangis sampai air matanya membasahi jenggotnya.
“Sesungguhnya kuburan itu adalah awal persinggahan akhirat kalau selamat di kuburan ini selamat yang sesudahnya akan mudah buat dia, Tapi kalau nggak selamat dia di kuburan, maka yang sesudahnya akan lebih dahsyat,”
Untuk mendapatkan kehidupan sesudah mati yang baik, adalah bagaimana kita menjalankan kehidupuna kita dengan hati dan niat yang baik.
Karena setiap amalan dan perbuatan termasuk Sholat dengan hati yang bersih dan tidak tercampur kemunafikan, yakni ikhlas melakukan segalanya kepada Allah SWT.
Bersih dari sirik besar dan sirik kecil, bersih dari iri dengki dari sesame manusia. Maka dialah yang akan mendapatkan taman-taman surga dari Allah SWT.
Karena Allah,Swt hanya akan melihat hati bersih dan yang benar-benar beriman hanya kepada Allah SWT dan beriman kepada Quran.
Sehingga, yang perlu terus diingat, bahwa bagaimana nanti bentuk dan situasi kamu ketika dikuburkan. Atau kehidupan setelah kematian, adalah tergantung dengan Hatimu.
Doa Nabi Ibrahim Alaihissalam “janganlah engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan yaitu pada hari ketika harta dan anak-anak tidak berguna kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,”.
Baca Juga: Bukan Vespa! Menang Harga, Benelli Panarea 125 Mampu Sejajar Dengan Skutik Klasik Asal Prancis
Karena ketika hatimu penuh dengan dendam, penuh dengan kedengkian. Makan begitulah pula bentuk kuburan kita. Semua tergantung hatimu, jika hatimu bersih maka luas dan teranglah kuburmu sesuai hatimu.
Belajar menata dan perbaiki hati kita, yang pertama adalah Ikhlas, apa itu ikhlas, yaitu tidak mengharapkan apapun, kecuali ridho Allah,Swt. Termasuk ikhlas beramal sodaqoh kecuali untuk Allah SWT.
Yang kedua Ridho kepada Allah,Swt dimana saat Allah menetapkan satu perkara dalam kehidupanmu, maka engkau ridho atas keputusan Allah,Swt. Yang ketiga adalah bacalah Al-Quran.
Baca Juga: Bakal Masuk Pasar Asia! Perkenalkan Benelli Leoncino versi 150cc Siap Jegal Yamaha XSR 155
Dan yang ke empat adalah Khusnudzon, yakni jauhi berprasangka buruk kepada sesama, termasuk kepada Allah SWT sang pencipta. Kelima adalah saling menasihati dengan kelembutan.
Karena menurut Ustadz Syafiq Riza Basalamah Lc.,MA, “Orang Beriman itu menutupi kesalahan orang” tapi bukan berarti melecehkan dengan cara menyebarkan kesalahan sesame.
Dan tiga hal yang lain, yakni Berdoa, saling memberi salam pada sesame muslim, dan yang terakhir adalah saling memberikan hadia, terutama kepada saudara kandung kita. Saling membantu.
Bersihnya hati, mencerminkan keadaan kubur kita nanti. Maka tata dan perbaikilah hati kita mulai dari berlajar Iklhas dan Memberi salam kepada sesame, termasuk kepada mereka yang tidak menyukai kita. ***