Kisah Islami: Hasudnya yang Mencelakakan Diri

- 25 Mei 2022, 19:25 WIB
Ilustrasi kisah Islami
Ilustrasi kisah Islami /Jamoluk/Pixabay

Melihat sikap orang saleh tersebut, raja jadi membenarkan ‘laporan’ dari lelaki penghasud. Sebelum pulang, sang raja menulis surat pada salah seorang pembesarnya yang juga salah seorang algojonya. Raja berkata dalam suratnya itu, “Jika surat ini telah engkau terima, hendaklah engkau membunuh dan menguliti pembawa surat ini!! Setelah itu hendaknya engkau kirimkan lagi kepadaku, kepala dan kulitnya sebagai bukti engkau telah melaksanakan tugas!!”

 

Baca Juga: Kisah Islami : Dari Hubbud Dunya Menjadi Ahlul Jannah

Setelah diberi amplop tertutup dan disegel dengan cap kerajaan, surat itu diserahkan kepada orang saleh itu dan diperintahkan untuk membawanya kepada pembesarnya di suatu tempat. Orang saleh itu menerima surat itu tanpa curiga sama sekali, dan segera berangkat menuju tempat yang diperintahkan. Lelaki penghasud yang masih terus mengikuti dan mengawasinya terkejut ketika melihat ia masih hidup, bahkan membawa surat dengan amplop khusus dari sang raja. Orang yang memperoleh amplop seperti itu biasanya memperoleh hadiah dan pemberian yang sangat berharga dari raja. Karena memang mempunyai sifat dan watak hasud (sifat iri dan tidak senang jika orang lain mendapat kenikmatan, dan menginginkan hilangnya kenikmatan tersebut), ia menghampiri orang saleh itu dan berkata, “Apakah surat itu?”

Orang saleh itu berkata, “Surat ini ditulis sendiri oleh raja, dan aku diperintahkan untuk mengantarkannya!!”

“Berikanlah kepadaku!!” Kata si penghasud itu.

Orang saleh itu mencoba bertahan bahwa itu adalah tugasnya, tetapi si penghasud memaksa, sehingga ia menyerahkan surat itu kepadanya. Si penghasud segera berlalu menuju tempat tinggal pembesar yang ditunjukkan. Setelah menyerahkan surat tersebut, ia menunggu dengan gembira dan menebak-nebak, hadiah apa yang akan diterimanya. Tetapi tanpa disangka-sangka, pembesar itu memerintahkan para prajurit untuk menangkap dan mengikatnya, sambil berkata, “Dalam surat ini, raja memerintahkan untuk membunuh orang yang membawa surat ini, kemudian memenggal dan mengulitinya!!”

Seketika pucat pasi wajah si penghasud itu, ia berusaha berontak dan berkata, “Sesungguhnya surat itu bukan untukku. Ijinkanlah aku untuk menghadap dan menyampaikan hal ini pada raja!!”

 

Baca Juga: Kisah Islami : Nabi Ishaq Putra Sarah dan Ibrahim

Halaman:

Editor: Suprianto Suwardi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x