Network
PORTAL KOTAMOBAGU - Tim Nasional Spanyol merupakan salah satu raksasa sepakbola dunia. Hingga kini mereka telah mengoleksi tiga gelar Juara Eropa dan sekali Juara Dunia.
Tim Matador memenangi Euro tahun 1964, 2008, dan 2012 serta Piala Dunia tahun 2010. Menariknya, tiga gelar terakhir diperoleh hanya dalam kurun waktu empat tahun.
Ketik itu La Furia Roja dikenal dengan permainan umpan pendek satu dua atau yang lebih dikenal tiki-taka.
Baca Juga: BLT UMKM Sebesar Rp1,2 Juta Cair Cuma Pakai KTP, Cek di Link BRI dan BNI Ini
Pada Euro 2008 yang dihelat di Austria dan Swiss, skuad besutan Luis Aragones tampil sebagai juara turnamen empat tahunan tersebut.
Spanyol berhasil menumbangkan Jerman di final Euro 2008 lewat gol semata wayang Fernando Torres di menit ke-33.
Dua penggawa Spayol kala itu, yakni Xavi Hernandez menjadi pemain terbaik dan David Villa sebagai pencetak gol terbanyak dengan empat golnya.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Spontan Mengaku Telat Datang Bulan, Apakah Istri Atta Halilintar Hamil Lagi?
Selanjutnya, pada gelaran Piala Dunia 2010 yang diselenggarakan di Afrika Selatan, Spanyol kembali menunjukkan taringnya.
Meski sempat berganti nahkoda dari Luis Aragones ke Vicente del Bosque, namun sama sekali tak menurunkan performa La Furi Roja.
Mereka kembali tampil sebagai juara turnamen usai menggasak Belanda di partai final lewat gol semata wayang Andres Iniesta di menit 116.
Baca Juga: Sulut Ekspor Bungkil Kopra Sebanyak 12.600 Ton ke India di Awal Juni 2021
Itu merupakan gelar Juara Dunia pertama bagi tim Matador.
Kedigdayaan Tim Matador masih berlanjut hingga dua tahun berikutnya pada gelaran Euro 2012.
Pada turnamen yang dihelat di Polandia dan Ukraina itu, Spanyol kembali tampil sebagai juara usai membungkam Italia dengan skor telak 4-0.
Baca Juga: Pemerintah Revisi Hari Libur Nasional Tahun 2021 Akibat Pandemi, Berikut Daftar Lengkapnya
Masing-masing gol dilesakkan oleh David Silva, Jordi Alba, Fernando Torres, dan Juan Mata.
Selain karena memiliki senjata ampuh bernama tiki-taka, kunci kesuksesan Spanyol pada kurun waktu 2008 hingga 2012 terletak pada komposisi pemain yang menghiasi skuadnya.
Baik Luis Aragones atau pun Vicente del Bosque, keduanya selalu memadukan pemain veteran berpengalaman dan pemain muda berbakat dalam skuadnya.
Baca Juga: Tragis! Tentara Israel Tembak Mati Seorang Perempuan Palestina, Begini Kronologinya
Namun, setelah Euro 2012 kedigdayaan Spanyol seolah memudar. Pada Piala Dunia 2014 dan 2018, serta Euro 2016, Spanyol belum dapat mengulang kesuksesannya.
Mampukah Spanyol kembali digdaya di Euro 2020? menarik untuk dinantikan. ***
