Network
PORTAL KOTAMOBAGU — Konsumen yang menyukai produk barang dan jasa yang diberi predikat greenwashing atau klaim ramah lingkugan, patut jeli.
Jangan sampai konsumen tertipu embel-embel greenwashing saat produsen menawarkan produk atau jasa.
Menyikapi tawaran yang mengandung embel-embel produk greenwashing, konsumen haruslah memiliki sikap kritis sebelum menetukan untuk membelih produk barang dan jasa tersebut.
"Kita sebagai konsumen harus betul-betul kritis sebelum melakukan pembelian, apakah produk barang dan jasa yang kita akan beli ini betul-betul ramah lingkungan atau greenwashing belaka," ucap pegiat lingkungan hidup Teguh Handoko pada peluncuran acara "Ngopi Membumi" Kamis 19 Agustus 2021, dikutip dari ANTARA.
Teguh yang juga pendiri The Earthkeeper Indonesia ini juga mengingatkan agar konsumen tidak mudah tertipu dengan embe-embel Greenwashing, serta melakukan kroscek terlebih dahulu.
Baca Juga: Kemenkes Rilis Dasboard Vaksinisasi, Masyarakat Bisa Pantau Stok Vaksin Secara ‘Real Time’
"Jangan sampai kita tertipu, lakukan riset kecil seperti pengecekan di Google. Jangan lantas percaya pada logo atau emblem yang tercantum pada produk tersebut," kata Teguh.
Greta Tintin Eleonora Ernman Thunberg, seorang aktivis lingkungan di Swedia memperingatkan bahwa banyak perusahaan hanya melakukan pencitraan melalui kampanye demi menarik konsumen dan tidak pernah sungguh-sungguh.
"Banyak yang membuat seolah-olah industri mulai mengambil tanggung jawab, dengan menghabiskan jumlah fantasi pada kampanye di mana mereka menggambarkan diri mereka sebagai 'berkelanjutan', 'etis', 'hijau', 'netral iklim' dan 'adil'.
