Indonesia Hasilkan Puluhan Juta Ton Sampah, Fatwa MUI: Muslim Wajib Jaga Kebersihan Lingkungan

- 19 April 2021, 13:13 WIB
Ilustrasi sampah sisa makanan
Ilustrasi sampah sisa makanan /Hans Braxmeier/Pixabay

PORTAL KOTAMOBAGU - Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2020 menyebutkan, Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah.

Artinya dalam per hari, terdapat 185.753 ton sampah yang 'diproduksi' masyarakat Indonesia.

Di sisi lain, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah untuk Mencegah Kerusakan Lingkungan.

Baca Juga: Ini Salah Satu Solusi Untuk Mengatasi Kesulitan Bangun di Pagi Hari, Yuk Disimak

Salah satu hukum dalam fatwa tersebut menyebutkan, setiap muslim wajib menjaga kebersihan lingkungan, memanfaatkan barang-barang gunaan untuk kemaslahatan, serta menghindarkan diri dari berbagai penyakit serta perbuatan tabzir (mubazir) dan israf (berlebih-lebihan).

Mengatasi persoalan sampah ini, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI Hayu Prabowo mengajak masyarakat untuk makan sahur dan buka puasa secukupnya agar sampah organik sisa makanan tidak menumpuk.

Setiap orang di Indonesia aktif menyumbang sampah sebanyak 0,68 kg setiap harinya.

Baca Juga: Enam Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac dari China Mendarat di Indonesia

Dari total jumlah tersebut, sampah makanan merupakan komposisi sampah yang paling banyak ditemukan, yaitu sebanyak 30,8 persen.

Selanjutnya, diikuti sampah plastik sebesar 18,5 persen, sampah kayu, ranting dan daun sebanyak 12 persen; sampah kertas/karton 11,2 persen; sampah kain sebanyak 4,9 persen; sampah logam sebanyak 3,56 persen; sampah karet/kulit sebanyak 3,5 persen; sampah kaca sebanyak 2,8 persen; dan jenis sampah lainnya sebesar 12,8 persen.

Berdasarkan laporan terbaru Economist Intelligence Unit (EIU) menunjukkan setiap orang di Indonesia setiap tahunnya menghasilkan sekira 300 kg sampah makanan.

Baca Juga: Lima dari Tujuh Pengeroyok Anggota TNI dan Polri Berhasil Dibekuk

Jumlah tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara kedua di dunia yang menghasilkan sampah makanan terbesar setelah Arab Saudi.



Head of Communication and Engagement Waste4Change Hana Nur Auliana menjelaskan bahwa data itu perlu menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat lantaran timbulan sampah makanan ini dapat menghasilkan gas metan.

Baca Juga: Jelang Libur Lebaran, Taman Wisata Candi Borobudur Ajukan Penambahan Kuota Pengunjung

Corporate General Manager Al Jazeerah Hospitality Management berkomitmen menjaga kelestarian bumi dengan membuat program ramah lingkungan seperti menggunakan sedotan kertas dan tas plastik singkong, penggunaan kertas daur ulang bermitra dengan UMKM lokal, penghematan energi, dan pengelolaan sampah secara bertanggung jawab.

Selain itu, Al Jazeerah mendorong para pelanggannya untuk bijak mengonsumsi makanan dan memfasilitasi para pelanggan dengan membawa pulang sisa makanan yang masih layak konsumsi.

Halaman:

Editor: Cadavi Lasena

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah