Skenario Terburuk Pandemi Covid-19 Berlansung 5-10 Tahun, Bagaimana Nasib Bansos, Bu Risma?

18 Agustus 2021, 14:31 WIB
Skenario Terburuk Pandemi Covid-19 Berlansung 5-10 Tahun, Bagaimana Nasib Bansos, Bu Risma? /Kemensos RI

PORTAL KOTAMOBAGU - Dikatakan bahwa pandemi Covid-19 yang melanda dunia hari ini bakal berlangsung cukup lama.

Hal itu sebagaimana dikatakan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini akan berlangsung lama.

Bahkan dia meyebut waktunya bisa sampai lima sampai 10 tahun lagi.

Mempertimbangkan skenario terburuk tersebut, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkapkan jika pandemi Covid-19 benar-benar bisa berlangsung lama tentu akan sangat berat bagi masyarakat.

Selain itu, Risma juga mengatakan bahwa kewaspadaan terhadap pandemi Covid-19 ini mesti terus diupayakan dengan melakukan berbagai gerakan antisipatif agar tidak terjadi lonjakan kasus yang signifikan seperti yang terjadi pada pertengahan Juli 2021 lalu.

"Kita harus siaga terus, maksudnya memang berat tapi bahwa kita juga antisipasinya kita coba arahkan untuk pencegahan, jadi supaya tidak terjadi peak seperti kemarin," ujarnya di Kementerian Sosial pada Rabu, 18 Agustus 2021.

Tetapi dia percaya hal itu bisa diatasi jika upaya penanggulangan Covid-19 dilakukan dengan benar.

Baca Juga: PPKM di Sulut Kembali Diperpanjang Hingga 31 Agustus 2021, 14 Poin Ini Perlu Diperhatikan Kepala Daerah

Menurutnya, pencegahan penyebaran Covid-19 ini memang adalah hal yang paling urgen dan masyarakat pun perlu sadar dengan protokol kesehatan yang dianjurkan.

"Jadi pencegahan itu yang paling penting. Masyarakat harus sadar," katanya.

Namun, bagaimana dengan kelanjutan BST?

Risma mengatakan terkait dengan Bantuan Sosial Tunai (BST), dia sendiri sudah melakukan diskusi dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Seperti biasanya, kata dia, BST itu diberika saat pemerintah mengeluarkan aturan pembatasan mobilitas warga guna menekan penyebaran Covid-19.

"Karena sebetulnya BST diberikan saat kemudian terjadi pembatasan pergerakan (PPKM)," lanjutnya.

Bagi Risma, pada dasarnya ruang gerak masyarakat tidak akan dibatasi pemerintaj sejauh protokol kesehatan Covid-19 itu sudah diterapkan dengan maksimal.

Selain itu menurut dia masyarakat harus membiasakan hidup berdampingan dengan Covid-19, termasuk membiasakan diri menjalankan protokol kesehatan yang selama ini telah dibuat oleh pemerintah.

"Tapi ruang gerak itu tidak ada pembatasan sepanjang protokol kesehatan dipenuhi, jadi protokol kesehatan menjadi kunci dari kita," ujarnya.

"Karena kalau kita tidak membiasakan berdampingan dengan Covid-19 dengan protokol kesehatan yang berbeda dengan protokol kesehatan beberapa tahun sebelum Covid-19 maka kita juga tidak akan bisa kehidupan menjadi baik," lanjutnya.

Risma juga menegaskan tentang bagaimana kelanjutan penyaluran BST, bantuan ini akan diberikan jika dan hanya jika diterpkan pembatasan pergerakan masyarakat.

"Ini menyangkut BST tadi, BST itu diberikan saat itu karena memang ada pembatasan gerak," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, virus corona tidak akan hilang dengan cepat dan mungkin akan berubah menjadi epidemi sehingga kita bisa hidup dengan Covid-19 5-10 tahun lagi.

Bahkan menurut Budi Gunadi bisa jadi lebih lama lagi, sehingga fokus Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bukan menghapus pandemi tapi bagaimana mengendalikan Covid-19 di bawah kapasitas pelayanan kesehatan yang tersedia.

"Karena pandemi ini tidak akan hilang dengan cepat mungkin akan berubah menjadi epidemi dan kita hidup dengan mereka selama 5 tahun bisa 10 tahun, bisa juga lebih lama," katanya.

Disclaimer: artikel ini telah tayang sebelum di Pikiran-Rakyat.com berjudul "Andai Pandemi Covid-19 Berlangsung 5-10 Tahun, Bansos Bagaimana, Bu Risma?".***

Editor: Suhendra Manggopa

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler