PORTAL KOTAMOBAGU — Ali Ngabalin kembali memberikan pernyataan kontroversi.
Teranyar, Ali Ngabalin menyebut Busyro Muqoddas, yang tak lain adalah Ketua PP Muhammadiyah berotak sungsang
Ali menyebut Busyro Muqoddas berotak sungsang, setelah Ketua PP Muhammadiyah tersebut mengkritik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pernyataan Ali Ngabalin itu, membuat banyak pihak meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi menertibkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP).
Tak ketinggalan, pengamat politik, Rocky Gerung berpendapat, apa yang dikatakan Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut Busyro Muqoddas berotak sungsang adalah argumen ad hominem yang selalu terjadi di dalam dunia politik Indonesia.
“Saya sendiri selalu pakai kata dungu, tapi saya selalu terangkan kalau itu karena kesalahan berpikir. Gagal bernalar itu namanya dungu,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official yang diunggah Sabtu, 15 Mei 2021.
Rocky berpendapat, argumen ad hominem dalam politik Indonesia menimbulkan fanatisme kepada Jokowi.
“Itu yang menyebabkan orang jadi fanatik ke Jokowi," katanya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 18 Mei 2021 Seputar Kesehatan untuk Capricorn dan Pisces
Rocky gamblang menyebut jika orang mengkritik Jokowi sebagai presiden.
Jelas Rocky, tidak satu orang pun mempersoalkan moral Jokowi sebagai seorang pribadi.
Lanjutnya, Presiden Jokowi sangat baik sebagai kepala keluarga, tetapi buruk sebagai kepala negara.
“Setelah itu, saya diolok-olok. Banyak akhirnya yang menyerang saya mengatakan ‘Bagaimana Anda bilang dia baik sebagai kepala keluarga, tapi Anda sendiri belum berkeluarga’,” katanya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 18 Mei 2021 Seputar Kesehatan untuk Capricorn dan Pisces
Dia pun hanya tertawa, saat para pendukung Jokowi malah menyerang pribadinya.
“Saya sudah sering bilang bahwa cara menghormati badut itu dengan menertawakannya,” tuturnya.
Polemik Baru
Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay sangat menyesalkan atas stetmen dari Ali Mochtar Ngabalin pada Busyro Muqaddas.
Ali Ngabalin sebagai pejabat negara yang diupah rakyat, disebut berlebihan menyikapi kritik Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqaddas.
Ali menyebut Busyro Muqoddas berotak sungsang dan tidak cocok menjadi pimpinan di Muhammadiyah.
Baca Juga: Bagi yang Banyak Waktu Luang, Berikut Komponen Mobil yang Bisa Kamu Periksa Mandiri di Rumah
Sebagai kader Muhammadiyah, Saleh Partaonan Daulay tahu kapasitas para pimpinan di Muhammadiyah.
“Mereka yang terpilih berdasarkan seleksi alamiah dan ilmiah. Tidak ada pimpinan di Muhammadiyah yang dikarbit,” tegas Saleh.***