Primbon Jawa Kelahiran 22 Januari 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 16 November 2022, 20:24 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 22 Januari 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 22 Januari 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /Screenshot

PORTAL KOTAMOBAGU – Primbon Jawa Kelahiran 22 Januari 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 22 Januari 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 22 Januari 2004, Kamis Respati
Tanggal Jawa : 29 Dulkaidah 1936, Kemis Pon
Tanggal Hijriah : 29 Dzul Qaidah 1424

Watak berdasarkan weton

Dina : Kemis
Sangar menakutkan.
Pasaran : Pon
Bicaranya banyak diterima orang, suka tinggal di rumah, tidak mau memakan yang bukan kepunyaannya sendiri, suka marah kepada keluarganya, jalan pikirannya sering berbeda dengan pandangan umum. Suka berbantahan, berani kepada atasan. Rejekinya cukup.
Haståwårå/Padewan : Indra
Berbakat menjadi cendekiawan/intelektual, sombong, teliti.
Sadwårå : Paningron
(Ikan) Kena tipu.
Sångåwårå/Padangon : Dangu
(Batu) Pendiam, kurang wawasan, keras hati.
Saptåwårå/Pancasuda : Satrya Wirang
Sering mendapat malu atau dipermalukan.
Rakam : Macan Kêtawan
Berkecukupan namun hatinya selalu resah.
Paarasan : Lakuning Srêngéngé
Sentosa, berwibawa, menghidupi, menerangi.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Kuningan
Dewa Bumi : Bethara Indra.
Pohonnya Wijayakusuma : Rupawan.
Burungnya Urang-urangan : kikir.
Kuningan pinuteja : tercerahkan, selamat.
Aralnya : diamuk / dikeroyok.
Sedekah / sesaji : Sega punar dang-dangan beras senilai zakat fitrah, lauknya rancaban serba digoreng.
Do'anya : selamat kabul, slawatnya : uang baru 25 ketheng.
Kala Jaya Bumi : ada di barat menghadap ke timur. Saat wukunya berjalan selam 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian menuju arah barat.
Kuningan tata paruthul : Gersang, jangan menanam pohon yang diambil kayunya.
Wuku Kuningan baik untuk menjalin persaudaraan, mecari nafkah, menolong orang.
Tidak baik untuk menanam, memperindah rumah, menikahkan anak.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x