PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Rocky Gerung kembali angkat bicara soal pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pengamat yang banyak menyoroti pemerintahan ini menyebut Presiden Jokowi memberikan dampak kurang baik Indonesia di mata dunia internasional.
Tanggapan dari Rocky Gerung berangkat dari pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di pusatkan di Indonesia. Bahkan Ia menyebut sang presiden tidak pernah hadir dalam pertemuan di tingkat PBB selama kurung waktu lima tahun kepemimpinannya.
Rocky Gerung mengatakan, Jokowi hadir dalam pertemuan PBB setelah periode kedua pemerintahannya. Itupun menggunakan skema virtual. Hal ini lantas membuat Rocky menyebut presiden memperburuk citra Indonesia di komunitas Internasional.
Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, Rocky mengatakan: "Ya itu satu dugaan pesimistis juga bahwa orang menganggap profil Indonesia mungkin bakal turun kalau dipimpin oleh pak Jokowi di G20, karena berbagai macam isu akan disorot, terutama dalam upaya untuk menekan Indonesia agar tidak mengundang Rusia," katanya.
Dinilai Rocky Gerung, sinyal supaya Indonesia tidak lagi berhubungan dengan Rusia telah diberikan oleh Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen.
"Jadi sekali lagi, kita lihat sinyal dari Menteri Keuangan Amerika Serikat, kalau mau dibantu ya jangan main mata dengan Rusia. Kan begitu simbolnya. Namun, yang muncul di kalangan pendukung Jokowi adalah Bank Central AS masih akan membantu Indonesia," ucap Rocky Gerung.