PORTAL KOTAMOBAGU, PRMN – Sejak 31 Maret 2022, Presiden Vladimir Putin telah menetapkan kebijakan, NATO Eropa harus membayar gas Rusia dengan mata uang Rubel.
Tidak segan-segan, Vladimir Putin juga mengancam tidak akan memasok gas mereka ke Eropa jika tidak dibayar dengan mata negaranya.
Vladimir Putin menyarankan, pihak Eropa segera merapat ke bank-bank Rusia untuk mendapatkan mata uang Rubel.
Baca Juga: Sirgei Shoigu, 600 Tentara Bayaran Tewas, 500 Kabur Tinggalkan Ukraina
Akibat dari sanksi balasan dari Moskow tersebut, selang beberapa hari sejak diberlakukannya mulai dirasakan dampaknya oleh pihak Eropa.
Satu per satu negara koalisi NATO mulai menjerit, mengingat Rusia merupakan pemasok gas terbesar di wilayah eropa.
Jerman salah satunya, sekira 40 persen kebutuhan gas di negara tersebut dipasok oleh Rusia. Mereka lantas menyebut langkah yang diambil oleh Rusia merupakan sebuah pemerasan.
Diketahui aturan baru yang diterapkan Rusia merupakan bentuk sanksi balasan kepada negara-negara eropa khususnya koalisi NATO yang memberikan sanksi sepihak kepada perokonomian Rusia.