Perkuat Hubungan AusIndo, AHY Temui Tokoh Politik dan Pemerintah Australia

30 November 2022, 14:17 WIB
Pertemuan AHY dengan tokoh Australia /Istimewa/

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui sejumlah pemimpin politik dan pemerintah Australia di Canberra, pada Senin 28 November 2022 kemarin.

Selain itu, AHY juga menjalankan “people to people diplomacy” dengan menemui para akademisi terkemuka di kampus-kampus besar di Australia.

AHY menjelaskan, kunjungannya ke Australia untuk memenuhi undangan pemerintah Australia.

Baca Juga: Pelantikan DPC Partai Demokrat se-Sulawesi Utara, 'AHY Presiden, E2L Gubernur' Menggema

"Dulu, terakhir saya ke Australia menjalankan misi kerja sama militer. Kali ini, saya kembali memperkuat relasi bilateral Indonesia-Australia untuk mengokohkan fondasi perdamaian dan stabilitas kawasan di Indo-Pasifik,” kata alumnus Kennedy School of Government, Harvard University tersebut.

Di Canberra, AHY bertemu dan berdiskusi dengan Gubernur Jenderal David J. Hurley selaku simbol perwakilan Raja Inggris, Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia Penny Wong, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Richarf Marles, Menteri Industri dan Science Ed Husic, dan sejumlah senator ternama dari Partai Buruh dan juga Partai Liberal.

"Ada banyak isu-isu fundamental yang kami diskusikan, untuk pembangunan ekonomi, demokrasi dan juga meningkatkan hubungan bilateral AusIndo, seperti yang dulu dilakukan oleh Presiden SBY," ujar pria kelahiran Bandung tersebut.

AHY menyatakan bahwa pihaknya menyampaikan sejumlah isu pokok di berbagai forum tersebut.

"Pada tataran global, saya menyoroti multilateralisme yang bermasalah, juga rivalitas AS dan China di kawasan Indo-Pasifik. Sebagai negara "middle power", saya berharap Indonesia dan Australia bisa bersama-sama menjaga stabilitas kawasan di Indo-Pasifik," lanjutnya.

Selain itu, putra SBY juga menyampaikan tiga tantangan dan peluang bagi hubungan bilateral Indonesia dan Australia. Menurut dia, kerja sama ekonomi kedua negara harus ditingkatkan, khususnya dalam bidang perdagangan dan investasi.

"Kedua, trust atau rasa saling percaya adalah kunci penting bagi hubungan kedua negara sahabat ini. Ketiga, hubungan antara warga Indonesia dan Australia atau people-to-people contact menjadi key driver dan elemen penting bagi kedua negara," jelasnya.

AHY juga berkesempatan berdiskusi dengan Menteri Bayangan di bidang Luar Negeri (Shadow Minister), Senator Simon Birmingham, dari Partai Liberal yang menjadi partai oposisi pemerintah saat ini.

"Sebagai pihak oposisi di pemerintahan masing-masing, kami berdiskusi dengan hangat bagaimana bisa terus memajukan hubungan bilateral Indonesia dan Australia ke depan. Begitu juga di kawasan, peran ASEAN perlu ditingkatkan untuk menjaga stabilitas," ujarnya.

"Kami pun bersepakat bahwa, hubungan yang baik ini harus terus dilanjutkan, tanpa memandang partai mana yang berada di pemerintahan. Komunikasi aktif diantara oposisi inilah yang menurut saya sangat baik dan perlu diapresiasi," tambahnya.

Selain itu, selama kunjungan ke Australia, AHY juga dijadwalkan hadir dalam diskusi akademik bersama para akademisi dan pelajar di Australia National University, University of Melbourne, dan Monash University.

Di antara program yang sangat padat tersebut, AHY juga menyempatkan diri bersilaturahmi dengan tokoh dan masyarakat Indonesia di luar negeri, diaspora dan pelajar.

Selama kunjungan kerja di Australia AHY didampingi Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat Sigit Raditya dan First Secretary Political The Australian Embassy Jakarta Tom Coghlan.***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler