Network
Portal Kotamobagu - Setelah Netflix merilis sebuah film dokumenter yang telah mendapat banyak perhatian dan kontroversi, "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso." kini ramai di media sosial tentang ulasan-ulasan mengenai film dokumenter tersebut. Sebenarnya ada apa dengan film Ice Cold Murder?
Nah, salah satu hal yang paling mencengangkan dari film ini adalah momen terakhir yang membawa penonton ke dalam Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Jakarta, tempat Jessica Wongso menjalani hukuman penjara.
Dalam percakapan berbahasa Inggris dengan produser film, Jessica mengungkapkan betapa sulitnya dia memberikan izin untuk difilmkan. Dia bahkan meragukan bahwa hal tersebut bisa terjadi.
Mengapa momen ini sangat menarik perhatian kita? Kita harus melihatnya dari sudut pandang yang berbeda.
Selama proses produksi film ini, tim produksi menghadapi sejumlah kendala yang sangat menarik. Mereka mengungkapkan bahwa mereka merasa agak kesal karena tidak diizinkan mewawancarai Jessica, sementara orang lain, termasuk teroris dan perampok bank, diizinkan untuk diwawancarai.
"Jujur, kami agak marah. Sebab mereka mengizinkan orang untuk mewawancarai teroris, perampok bank, pembunuh," ujar produser film ini.
Jessica sendiri juga mengungkapkan kebingungannya mengenai situasi ini dan menekankan bahwa dia bukanlah tokoh publik atau selebritas.
