Network
Portal Kotamobagu - Jude Bellingham, pemain muda yang membawa kemenangan bagi Real Madrid dalam El Clasico, tampaknya hanya punya satu kesalahan sejak kepindahannya ke LaLiga pada musim panas lalu senilai €103 juta.
Kesalahan itu terjadi saat wawancara pasca-pertandingan setelah gol dramatisnya di menit akhir melawan Union Berlin di Liga Champions. Saat itu, ia ditanya apakah tidak lebih baik jika ia mulai mencetak gol lebih awal dalam pertandingan daripada selalu mencetak gol kemenangan di menit tambahan.
Sambil tersenyum ceria dan memegang trofi Man of the Match, Bellingham tertawa dan berkata, "Saya rasa akan lebih baik bagi semua orang jika saya mulai mencetak gol di menit ke-47 atau ke-60... tapi saya senang mencetak gol kemenangan di menit akhir!"
Baca Juga: Romelu Lukaku Siap Hadapi Tantangan di San Siro Meski Banyak Cibiran
Jawaban itu, seperti halnya sikap cerianya, mencerminkan pesona dan kegembiraan yang selalu ia tunjukkan sejak bergabung dengan Real Madrid. Bellingham, yang masih berusia 20 tahun, mengabaikan tawaran dari Manchester City dan memilih Madrid sebagai tujuannya.
Tetapi sebenarnya ada jawaban yang lebih baik: mengapa tidak melakukan keduanya? Mengapa tidak mencetak gol spektakuler dari jarak jauh untuk menyamakan skor dalam El Clasico melawan Barcelona dan kemudian mencetak gol kemenangan di menit tambahan?
Kemampuan Bellingham untuk menciptakan momen-momen luar biasa seperti itu membuatnya menjadi salah satu pemain paling berharga bagi Real Madrid. Bahkan saat ia tengah beradaptasi dengan budaya, bahasa, dan tekanan di salah satu klub terbesar di dunia.
Kemenangan Real Madrid atas Barcelona dalam El Clasico adalah contoh nyata dari bagaimana Bellingham bisa mengubah alur pertandingan dengan kontribusinya yang luar biasa. Kehadirannya di tim membuat segalanya menjadi mungkin, dan kita semua beruntung dapat menyaksikan aksi briliannya di LaLiga.
