Menakutkan! Tingkat Kematian Corona di Bogor Tembus 125 Persen, Bima Arya Harap Pemerintah Pusat Turun Tangan

- 27 Juni 2021, 21:05 WIB
Menakutkan! Tingkat Kematian Corona di Bogor Tembus 125 Persen, Bima Arya Harap Pemerintah Pusat Turun Tangan.
Menakutkan! Tingkat Kematian Corona di Bogor Tembus 125 Persen, Bima Arya Harap Pemerintah Pusat Turun Tangan. /Seputar Tangsel/Angger Gita

PORTAL KOTAMOBAGU - Keadaan Covid-19 di Kota Bogor makin meresahkan. Wali Kota Bogor Bima Arya menyebutkan bahwa kasus corona aktif sudah mencapai 3.023 kasus.

Untuk persentase kasus meninggal akibat Covid-19 menanjak hingga 125 persen.

Terkait hal itu Bima mengatakan bahwa situasinya sudah hampir melampaui kapasitas Pemerintah Kota Bogor dalam hal penanganan Covid-19.

Jika tidak ada upaya pengendalian yang luar biasa dari pemerintah pusat, Bima khawatir Covid-19 di Kota Bogor tak terbendung lagi.

“Data Kota Bogor menunjukkan lonjakan yang luar biasa. Beberapa hari terakhir kasus Covid-19 di angka kisaran 300. Hari ini sampai jam dua, ada 262 kasus baru. Kemudian BOR kita penuh, RSUD untuk tempat tidur dewasa juga full. Di Kota Bogor semua mendekati penuh, jadi hampir semua terisi,” kata Bima Arya dalam konferensi pers di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Kota Bogor, Minggu 27 Juni 2021, dikutip Portal Kotamobagu dari Pikiran-Rakyat.com berjudul "Mengerikan! Kasus Kematian Covid-19 di Bogor Naik 125 Persen, Bima Arya Desak Pemerintah Pusat Turun Tangan".

Selain itu Bima mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 minggu ini meningkat sampai 78 persen. Sementara di satu sisi yang begitu mengkhawatirkan adalah tingkat kematian Covid-19 yang naik sampai 125 persen.

Baca Juga: Gus Samsudin Berhasil Tumbangkan 2 Dukun Santet Pemuja Dajjal: Saya Punya Niat Baik

Karena kondisi tersebut, Bima mengatakan kalau kemungkinan upaya penanganan juga harus diganti karena mengingat kecepatan penyebaran Covid-19 sudah tidak bisa diimbangi dengan vaksinasi Covid-19 dan juga penambahan tempat tidur isolasi, dan juga jumlah nakes yang positif corona.

“Sementara di sisi lain, kebijakan insindental seperti pelarangan mudik, pembatasan mobilitas realitanya sulit dijalankan maksimal. Jadi PPKM terlihat maksimal untuk mengatasi persoalan yang semakn berat ini,” ujar Bima.

Halaman:

Editor: Suhendra Manggopa

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x