Primbon Jawa Kelahiran 31 Januari 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 24 November 2022, 19:19 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 31 Januari 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 31 Januari 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /

PORTAL KOTAMOBAGU – Primbon Jawa Kelahiran 31 Januari 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 31 Januari 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 31 Januari 2004, Sabtu Saniscara
Tanggal Jawa : 8 Besar 1936, Setu Pahing
Tanggal Hijriah : 08 Dzul Hijjah 1424

Watak berdasarkan weton

Dina : Setu
Membuat orang merasa senang, susah ditebak.
Pasaran : Pahing
Selalu ingin memiliki (barang), kesungguhannya penuh perhitungan untuk mendapatkan untung, suka menolong, mandiri, kuat lapar, banyak musuhnya, kalau tersinggung menakutkan marahnya, suka kebersihan. Sering kena tipu dan kalau kehilangan jarang bisa menemukan kembali.
Haståwårå/Padewan : Guru
Berkuasa, bakat memimpin, pemberi, perayu.
Sadwårå : Tungle
(Daun) Bertanggung jawab namun suka membantah.
Sångåwårå/Padangon : Dangu
(Batu) Pendiam, kurang wawasan, keras hati.
Saptåwårå/Pancasuda : Satrya Wibawa
Berbudi luhur, berwibawa.
Rakam : Macan Kêtawan
Berkecukupan namun hatinya selalu resah.
Paarasan : Lakuning Gêni
Mudah marah dan ambisius.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Langkir
Dewa Bumi : Bethara Kala.
Pohonnya Cemara Sol (roboh) dan Pohon Ingas : Auranya panas, sehingga tidak bisa dijadikan tempat berlindung, kurang baik wataknya dan suka berbuat jahat.
Burungnya Gemak : Wataknya berani bertindak jahat dan tidak baik.
Langkir uripe sarwa oyod (hidupnya serba akar) : Hatinya kaku sehingga menyusahkan diri sendiri.
Aralnya : yang dihadapi kecurian dan berkelahi.
Sedekah / sesaji : Nasi pulen dang-dangan senilai zakat fitrah, lauknya daging kambing atau ikan air di lembaran, bermacam-macam 9 sayur.
Do'anya : slamet pina.
Kala Jaya Bumi : ada di tenggara menghadap ke barat laut.
Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju arah tenggara.
Langkir ana kang wani (ada yang berani) : sering mendapat musuh.
Wuku Langkir baik untuk menanam, bepergian, berbesanan, mewarangi senjata, menobati penyakit.
Tidak baik untuk berkhianat, berperkara dan bertengkar.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x