Primbon Jawa Kelahiran 14 Februari 1991 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 30 April 2022, 10:15 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 14 Februari 1991 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 14 Februari 1991 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /www.pixabay.com/

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 14 Februari 1991 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 14 Februari Januari 1991 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini, Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas. 

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon Padhukunan Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola. 

Nah, langsung saja, berikut ramalan Primbon Jawa Kelahiran 14 Februari 1991 menurut hitungan wuku dan weton. Simak selengkapnya:

  • Tanggal Masehi : 14 Pebruari 1991,Kamis Respati
  • Tanggal Jawa : 29 Rejeb 1923, Kemis Pon
  • Tanggal Hijriah : 29 Rajab 1411

Watak berdasarkan weton

  • Dina : Kemis Sangar menakutkan.
  • Pasaran : Pon Bicaranya banyak diterima orang, suka tinggal di rumah, tidak mau memakan yang bukan kepunyaannya sendiri, suka marah kepada keluarganya, jalan pikirannya sering berbeda dengan pandangan umum. Suka berbantahan, berani kepada atasan. Rejekinya cukup.
  • Haståwårå/Padewan : Rudra Angker berwibawa, kejam.
  • Sadwårå : Tungle (Daun) Bertanggung jawab namun suka membantah.
  • Sångåwårå/Padangon : Dangu (Batu) Pendiam, kurang wawasan, keras hati.
  • Saptåwårå/Pancasuda : Satrya Wirang Sering mendapat malu atau dipermalukan.
  • Rakam : Macan Kêtawan Berkecukupan namun hatinya selalu resah.
  • Paarasan : Lakuning Srêngéngé Sentosa, berwibawa, menghidupi, menerangi.

Watak berdasarkan wuku

  • Dewa Bumi Bethari Sri, rupawan dan mukti (berkecukupan ) hidupnya. Pohonnya Cempaka : banyak yang menyukai, berwibawa.
  • Burungnya Ayam Alas : Disenangi orang berpangkat.
  • Menghadap air di jembangan : Tulus ikhlas dan berbakti.
  • Gedhongnya di depan : Suka memaerkan kekayaan dan keberhasilannya.
  • Duduk di air : penyabar.
  • Membelakangi yang serba tajam : gampang di depan sulit di belakang.
  • Wayang pradangga pati : Bisa memberi pencerahan dan punya kelebihan dalam menangkap tanda2 / firasat.
  • Aralnya : dikhianati.
  • Sedekah / sesaji : kambing kendhit masih hidup, juadah suci.
  • Do'anya : ngumur, ritual do'anya dihadiri 40 orang.
  • Kala Jaya Bumi : ada di atas menghadap ke bawah.
  • Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari kegiatan memanjat.
  • Wayang kelembutan yang mengalahkan berwatak keras.

Wuku Wayang baik untuk mencari rejeki, berguru ilmu kebatinan.

Tidak baik menjenguk orang sakit, berperang, merencanakan sesuatu.

Halaman:

Editor: Nanda Surya Saputra

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah