Tak kalah penting, aspek keamanan siber juga perlu diperhatikan. Mobil terbang akan otonom, berbasis komputerisasi, dan terhubung ke jaringan terenkripsi untuk keperluan navigasi. Untuk itu, diperlukan sistem perlindungan yang bisa memproteksi mobil terbang dari kejahatan siber.
Saat ini, teknologi mobil terbang memang masih dalam tahap pengembangan. Bisa jadi, masyarakat baru bisa merasakan transportasi udara baru tersebut 10 atau bahkan 20 tahun mendatang.
Namun, langkah visioner harus sudah diambil dari sekarang. Indonesia akan menjadi pionir dalam pengembangan teknologi mobilitas cerdas. Bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi pelaku utama untuk pembangunan mobil terbang di masa mendatang.
Artikel ini telah tayang di Antaranews.com, pada Minggu, 11 Desember 2022 pukul 07:05 WIB, dengan judul "Menyongsong era mobilitas cerdas Indonesia".***