Kisah Islami : Kasih Sayang Allah yang Begitu Besar Kepada Hambanya

- 11 April 2022, 01:00 WIB
ilustrasi Rasul Ulul Azmi Mereka adalah Nabi Nuh, Nabi Musa, Nabi Ibrahim Nabi Isa Nabi Muhammad
ilustrasi Rasul Ulul Azmi Mereka adalah Nabi Nuh, Nabi Musa, Nabi Ibrahim Nabi Isa Nabi Muhammad //Pixabay.com/

Al Khalim adalah salah satu dari Asmaul Husna yang jumlahnya 99 itu, yang dapat diartikan sebagai : Yang Maha Tetap dapat Menahan Amarah. Atau juga berarti : Yang Dapat Mengundurkan/Menunda Siksa atas hamba-Nya yang sepantasnya mendapat siksa karena maksiat-maksiat yang dilakukannya. Secara ringkas biasanya diartikan sebagai Yang Maha Penyantun atau Yang Maha Belas Kasih.

Junjungan kita, Rasulullah SAW juga pernah mengalami hal yang kurang lebih sama, walaupun kondisinya berbeda. Ketika masih melaksanakan dakwah Islamiah di Makkah, beliau dan kaum muslimin lainnya pernah mengalami siksaan dan penghinaan yang tidak terkirakan dari tokoh-tokoh kaum kafir Quraisy sehingga beliau menadahkan tangan, memohon kepada Allah agar melaknat dan menimpakan azab, setidaknya kepada tiga orang tokoh Quraisy, yakni Harits bin Hisyam, Suhail bin Amr dan Shafwan bin Umayyah, atau Amr bin Ash dalam riwayat lainnya.

Baca Juga: Kisah Islami : Tersebunyinya Kekasih Allah

Bukannya mendapat pengabulan, tetapi justru turun wahyu Allah yang menegur Rasulullah SAW karena doa beliau tersebut, yakni QS Ali Imran ayat 128 :

Tak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu, atau Allah menerima tobat mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang dhalim.

Ternyata kemudian, tokoh-tokoh yang didoakan laknat oleh Nabi SAW itu memeluk Islam, ada yang setelah dikukuhkannya Perjanjian Hudaibiyah, ada juga setelah Fathul Makkah, begitu juga dengan tokoh-tokoh Quraisy lainnya. Dan setelah keislamannya itu, mereka benar-benar membaktikan hidupnya untuk dakwah dan jihad di jalan Allah, dan tidak sedikit dari mereka yang memperoleh rezeqi kesyahidan.

Baca Juga: Kisah Islami : Gerakan Ya’juj dan Ma’juj Tanda Datangnya Kiamat

Peristiwa yang kurang lebih sama juga terjadi pada Nabi SAW saat Perang Uhud dan Peristiwa Bi’r Ma’unah.

Karena itu, ada sebagian ulama yang memfatwakan larangan, atau bahkan mengharamkan kita untuk melaknat atau mengkafirkan seseorang yang berbuat dhalim kepada kita, sekalipun orang itu benar-benar kafir atau musyrik (tidak memeluk Islam), kecuali jika orang tersebut telah mati dalam kemusyrikannya, seperti halnya Abu Jahal, Abu Lahab dan lain-lainnya.

Bisa jadi Allah akan memberikan hidayah-Nya dan mereka akan memeluk Islam sebelum maut menjemputnya. Wallahu A’lam. ***

Halaman:

Editor: Suprianto Suwardi

Sumber: Buku Cerita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah