Kisah Islami : Kasih Sayang Allah yang Begitu Besar Kepada Hambanya

- 11 April 2022, 01:00 WIB
ilustrasi Rasul Ulul Azmi Mereka adalah Nabi Nuh, Nabi Musa, Nabi Ibrahim Nabi Isa Nabi Muhammad
ilustrasi Rasul Ulul Azmi Mereka adalah Nabi Nuh, Nabi Musa, Nabi Ibrahim Nabi Isa Nabi Muhammad //Pixabay.com/

Nabi Ibrahim AS adalah salah satu dari Nabi Ulul Azmi yang juga digelari dengan Kholilullah, kekasih Allah. Suatu ketika Allah membukakan ‘hijab’ bagi beliau dan menunjukkan kepadanya berbagai kerajaan langit dan bumi. Beliau sangat kagum melihat pemandangan, dimana semua mahluk Allah dari berbagai lapisan langit sibuk berdzikir (bertasbih) dan beribadah kepada Allah dengan caranya masing-masing, begitu juga dengan mahluk-mahluk di bumi.

Setelah beberapa waktu lamanya ‘menikmati’ pemandangan yang begitu menyejukkan hati, dan mendengarkan ‘simphoni’ dzikir dari berbagai mahluk yang begitu harmonisnya, tiba-tiba pandangan Nabi Ibrahim jatuh pada seorang manusia yang tengah melakukan kemaksiatan kepada Allah.

Hati beliau begitu terusik, dan beliau mengetahui bahwa untuk kemaksiatan yang dilakukannya itu, secara syariat patut diberikan hukuman atau qishash berupa kematian. Karena itu beliau berdoa, “Ya Allah, binasakanlah orang (yang berbuat maksiat) itu!!”

Baca Juga: Kisah Islami : Penampilan Kebaikan yang Bisa Mencelakakan

Sebagai Kholilullah yang doanya makbul, Allah mengabulkan doa Nabi Ibrahim tersebut, dan seketika orang yang berbuat maksiat itu mati.

Nabi Ibrahim masih ‘meneruskan’ penjelajahannya ke penjuru bumi lainnya, dan lagi-lagi beliau melihat seseorang yang berbuat maksiat. Seperti sebelumnya, beliau mendoakan kebinasaan dan Allah mengabulkan doa beliau tersebut.

Hal itu berulang hingga empat kali, dan akhirnya Allah berfirman, “Hai Ibrahim, berhentilah (mendoakan kebinasaan bagi pelaku maksiat)!! Jika Aku selalu membinasakan (mematikan) seorang pelaku maksiat yang engkau lihat, niscaya tidak ada seorangpun yang akan tersisa.

Baca Juga: Kisah Islami : Berkah Sedekah di Hari Asyura

Sesungguhnya karena (sifat) Khalim-Ku maka tidaklah Aku menyegerakan siksa bagi mereka. Salah satu dari dua kemungkinan, mereka akan bertobat atau mereka akan terus-menerus melakukan kemaksiatan itu hingga menghadap-Ku (yakni mati). Dan setelah mereka berada di hadapan-Ku, terserah Aku, apakah Aku akan mengampuni atau mengazab mereka!!”

Halaman:

Editor: Suprianto Suwardi

Sumber: Buku Cerita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x