Network
PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Rencana Amerika Serikat dan sekutunya NATO untuk mengirimkan alat tempur ke Ukraina senilai USD 800 juta sepertinya tidak terbendung lagi.
Kendati Rusia mengancam negara adidaya tersebut dengan konsekuensi yang tidak terduga, namun bantuan Amerika dan sekutunya terus mengalir ke Ukraina, meski bantuan itu dianggap sebagai upaya membantu Ukraina mempertahankan wilayah mereka.
Dilansir dari Daily Mail, dalam waktu dekat militer Amerika akan melatih secara khusus warga sipil mengoperasikan artileri howitzer.
Baca Juga: Rusia Bikin Media Sosial Sendiri untuk memutuskan Pengaruh Internet Global
Menurut juru bicara Pentagon, John Kirby, Senin 18 April 2022, pelatihan tersebut akan dilakukan di luar negara Ukraina.
"Saya akan menahan diri sekarang untuk tidak berbicara tentang siapa yang akan melakukan pelatihan dan tepatnya pada timeline apa," katanya.
“'Saya pikir ketika kita semakin dekat dengan rencana itu, mungkin kita dapat berbicara sedikit lebih banyak tentang hal itu.”
John Kirby menyatakan, kemungkinan pelatihan itu akan dilaksanakan beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Diminta Amerika Kecam Invasi Rusia, Presiden Abbas Sebut Barat Abaikan 'Kejahatan Israel'
Dilansir dari Wikipedia, Howitzer adalah peralatan tempur darat atau salah satu dari sekian banyak bentuk artileri medan.
Nama Howitzer berasal dari kata dalam bahasa Ceko houfnice (diturunkan dari bahasa Jerman: haubitze dan bahasa Belanda: houwitser).
Jenis meriam yang sudah ada sejak abad ke-15 yang digunakan oleh suku Hussites dalam perang Hussite. Howitzer berbeda dari jenis meriam artileri lainnya dalam hal trayektori penembakannya.
Howitzer menembak dalam sudut tinggi dan memiliki daya penghancur yang sangat besar karena proyektil yang dilontarkan.
Howitzer modern dapat ditarik kendaraan militer atau berpenggerak sendiri. Howitzer kecil dapat ditarik oleh kendaraan militer ringan atau diangkut oleh helikopter. ***
