PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mempermalukan pihak Amerika Serikat (AS) setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken akhir Maret lalu di Kota Ramallah.
Presiden Mahmoud Abbas yang awalnya diminta turut mengecam invasi Rusia ke Ukraina justru mengeluarkan argumen yang tidak diharapkan oleh utusan Amerika.
Mahmoud Abbas menegaskan, negara barat memberlakukan “standar ganda” dengan baramai-ramai menjatuhkan sanksi ke Rusia karena melakukan invasi ke Ukraina. Sementara di sisi lain, Israel sudah bertahun-tahun berdiri di atas kejahatannya terhadap Palestina.
Baca Juga: SIAP SERANG! Esmail Qaani Pengawal Revolusi Islam Iran: Israel Terlalu Kecil Untuk Kami Hadapi
"Peristiwa terkini di Eropa telah menunjukkan standar ganda yang mencolok."
"Meski pendudukan Israel merupakan kejahatan pembersihan etnis dan diskriminasi rasial, kami tidak menemukan seorang pun yang menganggap Israel bertanggung jawab karena tindakannya melampaui norma hukum," sentil Mahmoud Abbas dihadapan Antony Blinken sebagaimana yang dikutip Portal Kotamobagu di BBC News.
Menurut pemimpin Palestina ini, apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini tidak bisa diabaikan begitu saja.
Baca Juga: Crazy rich Ukraina Rinat Akhmetov Janji Gelondorkan Miliar Dolar untuk Bangun Mariupol
"Hukum internasional tidak dapat dipilah-pilah, dan kami bertanya-tanya apakah dominasi otoritas pendudukan Israel atas rakyat Palestina, penghinaan atas mereka dan pelanggaran hak-hak sah mereka dapat berlanjut tanpa ada tindakan yang mengarah pada akhir pendudukan ini."