Penjelasan Penutupan Mata Munarman saat Ditangkap Densus 88

- 28 April 2021, 20:15 WIB
Munarman berbaju putih dan mata ditutup, ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana terorisme.
Munarman berbaju putih dan mata ditutup, ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana terorisme. /ANTARA/HO

PORTAL KOTAMOBAGU — Saat digelandang ke Polda Metro Jaya, mata dari Munarman, ditutup polisi.

Penutupan mata mantan sekretaris umum FPI itu ternyata sesuai dengan aturan standar internasional untuk penangkapan tersangka kasus terorisme.

“Standar internasional penangkapan tersangka terorisme ya seperti itu,” terang Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, dikutip dari Pikiran Rakyat dalam berita berjudul “Kuasa Hukum Protes Penutupan Mata Munarman saat Ditangkap Densus 88, Polri: Sudah Standar Internasional”.

Baca Juga: Resmi Bercerai dari Eryck Amaral, Aura Kasih: Enggak Tuntut Nafkah Anak, Aku yang Penting Selesai Saja Dulu

Menurut Ramadhan, penangkapan pelaku terorisme tidak boleh disamakan dengan pelaku kriminal lainnya.

Terorisme, jelas Ramadhan, adalah kejahatan yang dilakukan teroganisir dan memiliki jaringan.

"Penangkapan satu jaringan akan membuka jaringan yang lainnya. Yang kedua, sifat bahayanya kelompok teror yang bisa berujung (membahayakan) jiwa petugas lapangan," jelasnya.

Baca Juga: OMG! Ini yang Akan Terjadi saat Langit Malam Bulan Mei 2021

Sehingga, kata Ramadhan, penutupan mata kepada pelaku teror wajib dilakukan, agar supaya pelaku tidak mengenali petugas.

"Untuk menghindari target, mengenali operator, atau petugas maka perlu menutup mata pelak agar tidak mengenali petugas, jadi tujuannya untuk perlindungan terhadap petugas," paparnya.

Lebih jauh Ramadhan menambahkan bahwa dirinya tidak membeda-bedakan setiap pelaku teror. Menurutnya penutupan mata itu juga dilakukan kepada pelaku teroris lainnya.

Baca Juga: Resmi Bercerai, Aura Kasih Bilang Enggak Bakal Tuntut Nafkah Anak ke Eks Suami

"Semua pelaku teror juga ditutup matanya. Kenapa begitu Munarman kok pada ribut. Sama perlakuan terhadap semua orang untuk kasus terorisme," kata Ramadhan menegaskan.***(Muhammad Rizky Pradila/Pikiran Rakyat)

Editor: Cadavi Lasena

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x