Agresi Israel Semakin Mencekam, BSMI Desak Perbatasan Jalur Gaza Dibuka demi Akses Bantuan

- 16 Mei 2021, 22:40 WIB
Seorang wanita di Palestina menangis di depan rumahnya yang dihancurkan Israel di Beit Hanoun, Jalur Gaza.
Seorang wanita di Palestina menangis di depan rumahnya yang dihancurkan Israel di Beit Hanoun, Jalur Gaza. /Reuters/Suhaib Salem

PORTAL KOTAMOBAGU - Serangan Israel telah membuat sejumlah bangunan hancur di Palestina. Jalur Gaza adalah sasaran empuk tentara Israel. Bahkan beberapa kantor media setempat rusak parah akibat serangan udara yang dilakukan tentara Israel.

Serangan itu juga mengakibatkan fasilitas kesehatan ikut mengalami kerusakan, sehingga membuat ratusan keluarga Palestina terpaksa mengungsi di sekolah-sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Gaza Utara.

Baca Juga: Agresi Israel di Palestina, OKI Gelar Pertemuan Darurat

Merespons kondisi Palestina yang semakin mencekam, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) mendesak agar perbatasan Gaza bisa dibuka demi memberikan akses bantuan, terutama bantuan kesehatan hingga penyediaan logistik.

Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Umum DPN BSMI M. Djazuli Ambari dalam rilisnya di Jakarta, Minggu, 16 Mei 2021, ia menyatakan ratusan korban wafat dan ribuan korban luka memerlukan bantuan kesehatan mendesak di Palestina.

BSMI juga mendesak dunia untuk turut membantu Palestina karena fasilitas kesehatan di Gaza terancam hilang dalam menangani korban serangan Israel.

Baca Juga: Fakta dan Sejarah Hari Buku Nasional 17 Mei

Di samping itu, menurut sukarelawan BSMI di Gaza, yang paling diperlukan adalah bantuan medis berupa obat-obatan, kursi roda, serta logistik, baik untuk pasien, tenaga kesehatan, maupun warga yang kehilangan rumah.

“Untuk bantuan dokter spesialis akibat load yang tinggi di fasilitas kesehatan di Gaza,” kata Djazuli.

Halaman:

Editor: Suhendra Manggopa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah