Primbon Jawa Kelahiran 9 Juni 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 1 Januari 2023, 02:16 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 9 Juni 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 9 Juni 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /Unsplash//

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 9 Juni 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 9 Juni 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 9 Juni 2004, Rabu Budha
Tanggal Jawa : 20 Bakda Mulud 1937, Rebo Pahing
Tanggal Hijriah : 20 Rabiul Akhir 1425

Watak berdasarkan weton

Dina : Rebo
Pendiam, pemomong dan penyabar.
Pasaran : Pahing
Selalu ingin memiliki (barang), kesungguhannya penuh perhitungan untuk mendapatkan untung, suka menolong, mandiri, kuat lapar, banyak musuhnya, kalau tersinggung menakutkan marahnya, suka kebersihan. Sering kena tipu dan kalau kehilangan jarang bisa menemukan kembali.
Haståwårå/Padewan : Rudra
Angker berwibawa, kejam.
Sadwårå : Uwas
(Burung) Takabur sehingga banyak dimusuhi.
Sångåwårå/Padangon : Nohan
(Bulan) Selalu berubah, indah dan mempesona, belas kasih.
Saptåwårå/Pancasuda : Wasesa Segara
Pemaaf, suka menolong, berhati mulia.
Rakam : Sanggar Waringin
Teduh hatinya, suka memberi perlindungan.
Paarasan : Lakuning Banyu
Teduh, murah hati, murah rejeki.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Landhep
Dewa Bumi : Bethara Maha Dewa.
Pohonnya Gendhayakan : Menjadi pelindung atau penolong orang sakit.
Burungnya Atat Kembang : Menjadi pegawainya orang besar, sering mengabdi.
Gedhongnya di depan : Suka memperlihatkan kekayaannya.
Kakinya berendam di air : Perintahnya lembut di depan panas di belakang. Wuku Landhep Soroting Srengenge
Menerangi hati semua orang. Aralnya : Kejatuhan pohon / kayu.
Sedekah / sesaji : Nasi pulen dang-dangan beras senilai zakat fitrah, iwake menjangan dikolak, digecok, dan dibakar.
Do'anya : Kabul, Selawatnya : 4 ketheng.
Kala Jaya Bumi : ada di barat menghadap ke timur.
Selama 7 hari jangan mendatangi Kala.
Landep mina pringga pati.
Wuku Landep baik untuk mengasah pedang, membuat pagar, membuat wisaya ikan.
Tidak baik untuk pindah rumah, punya hajat perkawainan, berusaha , dan membuat pintu.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x