Primbon Jawa Kelahiran 15 Februari 1993 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 25 April 2022, 20:15 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 15 Februari 1993 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 15 Februari 1993 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 15 Februari 1993 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri di yakani oleh masyarakat tanah Jawabahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 15 Februari 1993 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia dengan alam semesta. Hingga kini,  Primbon Jawa diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis Primbon Jawa yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 15 Pebruari 1993, Senin Soma
Tanggal Jawa : 22 Ruwah 1925, Senen Kliwon
Tanggal Hijriah : 22 Syaban 1413

Watak berdasarkan weton

Dina : Senen
Selalu berubah, indah dan banyak mendapatkan simpati.
Pasaran : Kliwon
Pandai bicara dan bergaul, periang, ambisius, urakan, kurang bisa membalas budi, setia pada janji, ceroboh memilih makanan, banyak selamat dan doanya.
Haståwårå/Padewan : Sri
Berbelas kasih dan mendapatkan banyak simpati.
Sadwårå : Tungle
(Daun) Bertanggung jawab namun suka membantah.
Sångåwårå/Padangon : Kerangan
(Matahari) Menghidupi (banyak rejeki), menerangi (luas wawasan).
Saptåwårå/Pancasuda : Satrya Wirang
Sering mendapat malu atau dipermalukan.
Rakam : Macan Kêtawan
Berkecukupan namun hatinya selalu resah.
Paarasan : Aras Kêmbang
Memiliki pesona daya tarik terhadap lawan jenis.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Kuningan
Dewa Bumi : Bethara Indra.
Pohonnya Wijayakusuma : Rupawan.
Burungnya Urang-urangan : kikir.
Kuningan pinuteja : tercerahkan, selamat.
Aralnya : diamuk / dikeroyok.
Sedekah / sesaji : Sega punar dang-dangan beras senilai zakat fitrah, lauknya rancaban serba digoreng.
Do'anya : selamat kabul, slawatnya : uang baru 25 ketheng.
Kala Jaya Bumi : ada di barat menghadap ke timur. Saat wukunya berjalan selam 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian menuju arah barat.
Kuningan tata paruthul : Gersang, jangan menanam pohon yang diambil kayunya.
Wuku Kuningan baik untuk menjalin persaudaraan, mecari nafkah, menolong orang.
Tidak baik untuk menanam, memperindah rumah, menikahkan anak

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah