Baca Juga: Sahabat Sejati, Ruben Onsu Tanggung Biaya Persalinan Istri Sapri Pantun
WHO memperkirakan sedikitnya ada sekitar sembilan persen pekerja di seluruh dunia yang jam kerjanya bertambah setelah dunia dilanda pandemi Covid-19.
Bahkan jam kerja yang bertambah tidak hanya dirasakan oleh pekerja biasa saja.
Seluruh pekerja WHO dan ketuanya yaitu Tedros Adhanom Ghebreyesus terpaksa bekerja lebih lama akibat pandemi Covid-19.
Ahli teknis WHO, Frank Pega mengatakan bukan pilihan tepat untuk bekerja lebih lama di kala pandemi Covid-19 sebab pandemi itu juga telah menyebabkan krisis ekonomi.
Bisa dibilang, krisis ekonomi ini menyebabkan pekerja tidak akan mendapatkan bayaran lembur untuk jam kerja yang lebih lama.
Sudah ditambah beban kerjanya, bayaran malah dipotong, ya bagaimana tidak makin banyak pekerja yang meninggal dunia gegara terlalu lama bekerja?***(Catharina Griselda/Pikiran Rakyat Tasikmalaya)