Pembeda utama dari versi karburator hanya terdapat pada pelek, cakram belakang, dan sistem EFI. Sedangkan untuk harga, Patagonian Eagle EFI dibanderol mulai dari Rp 44,9 juta OTR Jakarta dan Rp 45,7 juta untuk Bodetabek.
Perubahan juga terlihat pada area kosmetik. Paling terlihat adalah penggunaan pelek jari-jari yang menggantikan model palang pada motor ini.
Sebagai motor cruiser klasik, tipe semacam ini rasanya lebih cocok menempel di Patagonian. Selanjutnya, blok mesin dilabur dengan warna hitam keseluruhan, bahkan sampai ke manifold serta exhaust, sehingga motor terlihat semakin garang dan serbahitam.
Pada varian EFI, terdapat tambahan fitur yang cukup minor, yaitu adanya tombol hazard di sakelar kanan.
Namun, mengenai instrumen, model analog dipertahankan untuk menyesuaikan dengan gaya klasik dari motor ini. Informasi yang disajikan pada instrumen juga tergolong minim.
Baca Juga: Enteng Bikin Untung, Wuling Formo Max Luncurkan Pickup Murah Rp170 Jutaan, Fiturnya Komplit Bro!
Untuk urusan manajemen suhu, Patagonian Eagle masih mengandalkan oil cooler, begitu juga dengan bekalan girboks manual lima percepatan. Suspensi teleskopik dan dual shock pun tetap digunakan pada motor ini.
Yang dioptimalkan pada motor ini adalah peranti deselerasi, di mana jenis teromol di roda belakang diganti dengan disc brake, sementara depannya masih sama, mengandalkan cakram 260 mm. Namun, perangkat ABS masih absen pada motor ini. ***