Hasil Penelitian tentang Gaya Berkendara Orang Kaya Bisa Bikin Geleng Kepala

- 26 Februari 2023, 16:00 WIB
Gaya berkendara orang kaya
Gaya berkendara orang kaya /

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Gaya berkendara orang kaya terungkap dalam sebuah penelitian yang dilakukan di University of California-Berkeley.

Studi itu menunjukkan bahwa orang kaya cenderung memiliki gaya berkendara yang lebih arogan dan kasar dibandingkan orang biasa.

Memang terdengar agak generalisasi mutlak, tapi data itu menunjukkan pola perilaku yang konsisten di kalangan orang-orang kaya.

Baca Juga: Paling Ditunggu, GPX Legend 250 Brighton Meluncur, Yamaha XSR Kalah Keren, ini Dia

Pemilik mobil mewah cenderung lebih sering melanggar aturan lalu lintas daripada pemilik mobil biasa. Mereka juga cenderung mengabaikan hak prioritas orang lain di jalan raya dan mengemudi dengan kecepatan yang lebih tinggi.

Begitu pun berkaitan dengan hak pejalan kaki. Pengemudi mobil yang lebih mahal cenderung kurang menghargai dan sering melanggar hak pejalan kaki.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui perilaku pengemudi saat harus memberhentikan kendaraannya ketika ada pejalan kaki di lintasan penyeberangan.

Di negara bagian California, pengendara diwajibkan memberhentikan kendaraannya saat pejalan kaki menyeberang, jika tidak ia bisa dituntut.

Pengemudi mobil dengan harga yang lebih mahal lebih jarang memberhentikan kendaraannya untuk pejalan kaki dan lebih sering memotong antrean saat berada di perempatan.

Salah satu peneliti juga mencatat bahwa pengemudi mobil BMW adalah yang paling buruk dalam mengikuti aturan.

Meskipun alasan di balik perilaku ini tidak jelas, para peneliti mencatat bahwa kekayaan sering dihubungkan dengan status sosial dan kekuasaan, yang dapat memengaruhi perilaku pengemudi yang merasa lebih superior daripada orang lain di jalan raya.

Selain itu, pemilik mobil mewah cenderung merasa bahwa mereka memiliki hak khusus karena telah membayar harga yang lebih mahal untuk mobil mereka.

Studi ini menunjukkan kecenderungan untuk kurang sopan, lebih terkait dengan status mobil daripada biaya mobil itu sendiri.

Contohnya di daerah San Francisco, mobil Toyota Prius yang menggunakan bahan bakar hibrida dianggap sebagai simbol status. Para peneliti menemukan, pengemudi Prius memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk melanggar aturan lalu lintas.

Para peneliti berpendapat bahwa perilaku pengemudi yang lebih kaya ini mungkin disebabkan oleh rasa superioritas mereka dan kebiasaan mengabaikan aturan.***

Editor: Sahril Kadir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x