Network
Diadaptasi dari sistem serupa yang digunakan oleh Nissan di Jepang, Pusat Teknis merek di Inggris telah merekayasa ulang teknologi secara komprehensif (yang digunakan bersama dengan Qashqai e-Power) untuk menghadirkan pengalaman berkendara seperti EV.
Mesin bensin tidak pernah menggerakkan roda secara langsung. Sebagai gantinya, mesin ini bertindak sebagai pemanjang jangkauan, beroperasi paling efisien untuk mengisi daya baterai saat menjelajah atau paling bertenaga saat akselerasi maksimum diperlukan.
Baterai memasok motor listrik yang dipasang di gandar depan yang menghasilkan 201bhp dan torsi 330Nm dalam model e-Power motor tunggal.
Nissan mengklaim XTrail mampu berlari 0-62mph dalam waktu delapan detik, juga dapat menghasilkan hingga 48,6mpg dan emisi CO2 sesedikit 132gkm.
Nissan XTrail juga mewarisi teknologi pengereman regeneratif e-Pedal Step Qashqai e-Power untuk memaksimalkan efisiensi.
Teknologi e-Power e-4ORCE, versi dual-motor all-wheel drive dari e-Power set-up yang menambahkan motor listrik di gandar belakang mobil dengan total 210bhp dimiliki mobil SUV ini.
Nissan XTrail e-Power e-4ORCE memiliki respons torsi 10.000 kali lebih cepat dibandingkan dengan sistem penggerak semua roda konvensional, memberikan pengemudi kontrol yang lebih besar.
Nissan mengatakan bahwa pengereman regeneratif pada gandar belakang bersama dengan bagian depan menghasilkan pengendaraan yang lebih rata dan lebih stabil saat melambat.
Nissan XTrail juga akan tersedia dengan mesin bensin 1,5 liter turbocharged hybrid ringan, dilengkapi teknologi rasio kompresi variabel.
Selain itu, mobil ini menawarkan 161 bhp dan torsi 300 Nm, dan dikawinkan dengan gearbox otomatis CVT, mobil ini akan berakselerasi dari 0-62mph dalam 9,6 detik dan menghasilkan 39,9mpg dan 161g/km CO2 terbaik.
