PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di industri mobil listrik di masa depan.
Diperkirakan 60% kendaraan listrik di seluruh dunia akan bergantung pada baterai jenis ini, sehingga Indonesia memiliki keuntungan besar sebagai produsen bahan penting tersebut.
Dilansir dari kanal YouTube @Kapten Official, dalam video menyebutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin bahwa industri otomotif dunia akan menyerbu Indonesia.
Untuk itu, pemerintah mengajak sektor swasta dan BUMN untuk bekerja sama dalam membangun ekosistem industri mobil listrik di Indonesia. Hal ini penting agar Indonesia tidak ketinggalan dalam persaingan global di masa depan.
Menurut Jokowi, ekosistem industri mobil listrik di Indonesia akan terintegrasi dari sasis hingga baterai, dan menggunakan bahan baku dari dalam negeri.
Baca Juga: 3 Weton Ini Rezekinya Akan Melesat Naik, Pada Awal Ramadhan
Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti tambang bauksit, nikel, dan timah yang menjadi bahan penting dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
Pemerintah Indonesia juga berambisi untuk menciptakan hilir sasi yang konsisten dan berkelanjutan agar sumber daya alam terkait bisa menghasilkan baterai kendaraan listrik.
Namun, untuk mencapai tujuan ini tidaklah mudah mengingat faktor geografis di Indonesia yang cukup kompleks.
Tren kendaraan listrik di Indonesia, khususnya yang beroda empat, sangat positif dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini terbukti dari peningkatan penjualan kendaraan listrik setiap tahunnya.
Pada tahun 2022, penjualan kendaraan listrik di Indonesia mencapai 20.681 unit atau naik sekitar 545,2% dibandingkan tahun 2021 yang hanya mampu menjual 3.205 unit.
Pemerintah terus berambisi untuk menggenjot terciptanya ekosistem mobil listrik di Indonesia yang mencakup beberapa tahap, mulai dari pengolahan bahan baku hingga pembuatan kendaraan listrik itu sendiri.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Barvest, Septian Hario Setyo, menyatakan bahwa pemerintah tidak melihat program tersebut sebagai proyek tunggal, melainkan sebagai program bersama untuk menciptakan ekosistem mobil listrik.
Dengan potensi sumber daya alam dan komitmen pemerintah yang kuat, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menjadi salah satu produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia pada tahun 2027 sampai 2028 jika ekosistem yang telah dibangun saat ini terus konsisten. ***