PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Sebelum membahas tentang orang “pintar sejati” menurut Ustadz Abdul Somad. Kita akan membahas sedikit tentang kehidupan sosial.
Selain versi Ustadz Abdul Somad, banyak yang beranggapan tingginya derajat atau kepintaran seseorang dalam kehidupan sosial biasanya dilihat dari latar belakang pendidikan ataupun kekayaannya.
Namun menurut Ustadz Abdul Somad, orang pintar sejati bukanlah orang yang memiliki IP rata-rata 4 atau memiliki IQ 200 ataupun memiliki kelimpahan harta benda.
Orang pintar sejati menurut Ustadz Abdul Somad adalah orang yang pintar-pintar merasakan perasaan orang lain ataupun sahabatnya.
“Kalau kawan tak punya mobil jangan cerita mobil.”
“Kalau kawan masih ngontrak, jangan cerita kita punya rumah baru.”
“Kawan tak punya istri, jangan cerita istri.”
“Kawan tak punya suami, jangan kita cerita suami.”
“Kawan tak punya anak, jangan kita cerita anak,” imbaunya.
Baca Juga: Hukum Puasa Tapi Tak Shalat Tarawih, Apakah Sah? Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Dikatakan Ustadz Abdul Somad, hal tersebut terlihat sepele, namun banyak makna yang tersirat di dalamnya.
Hal itu mengajarkan kita sebagai sebagai Umat Muslim untuk selalu menjaga perasaan orang lain.
“Jaga hati dan perasaan orang.”
“Ini penting! Nampaknya simple dan sederhana.
“Ini tak ada dalam kitab. Ini hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang lama berkawan dan lama bersahabat. Haaalus perasaan di dalam,” tegasnya.
Baca Juga: Keutamaan Hari ke 16 - 19 Puasa Ramadhan, Ustadz Abdul Somad
Tentang menghargai perasaan orang lain, juga disebutkan dalam hadits Rosulullah Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori.
“Orang Islam adalah orang yang bisa menjadikan Muslim lain selamat dari perilaku lisan dan tangannya” (HR Bukhari).
Hadits lainnya dari Imam Bukhori juga berbunyi sebagai berikut:
"Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Allah yang dia tidak merenungi (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka Jahannam." (HR. Al-Bukhari).
Itulah makna orang pintar yang sesungguhnya dalam kehidupan sosial menurut Ustadz Abdul Somad. Semoga bermanfaat. ***