Kisah Islami : Perbandingan Api Dunia dan Api Neraka

- 7 April 2022, 03:00 WIB
Ilustrasi. Kisah Islami: Perbangingan api dunia dengan api neraka.
Ilustrasi. Kisah Islami: Perbangingan api dunia dengan api neraka. //pixabay/ NWimagesbySabrinaEickhoff/

Malaikat Jibril jadi kebingungan, sebanyak apa api neraka yang ‘aman’ untuk kehidupan di bumi?? Karena itu ia berdoa, “Ya Allah, sebanyak apa api neraka yang harus aku ambil untuk kebutuhan Adam di bumi??”

Allah berfirman, “Ambilkan api dari neraka sebesar zarrah (satuan terkecil, atom)!!”

Maka Jibril meminta api neraka kepada Malik sebesar zarrah dan membawanya ke bumi. Tetapi setibanya di bumi, Jibril merasakan api yang sebesar zarrah itu masih terlalu panas, maka beliau mencelupkan (membasuhnya) sebanyak tujuhpuluh kali ke dalam tujuhpuluh sungai yang berbeda. Baru setelah itu beliau membawanya kepada Nabi Adam, dan meletakkannya di atas gunung yang tinggi.

Baca Juga: Kisah Islami : Karena Tidak Menunaikan Zakat

Tetapi begitu api tersebut diletakkan, gunung tersebut hancur berantakan. Tanah, batuan, besi dan semua saja yang ada di sekitar api itu menjadi bara yang sangat panas, dan mengeluarkan asap. Bahkan api yang sebesar zarrah itu terus masuk menembus bumi, dan hal itu membuat Jibril khawatir.

Karena itu ia segera mengambil api tersebut dan membawanya kembali ke neraka. Bara terbakar yang ditinggalkan itulah yang sampai sekarang ini menjadi sumber api dunia, termasuk yang menjadi magma-magma di semua gunung berapi di bumi ini.

Tidak bisa dibayangkan bagaimana panasnya api neraka tersebut. Kalau bara api dunia itu umumnya berwarna merah, maka bara api neraka itu berwarna hitam kelam, seperti hitamnya gelap malam.

Baca Juga: Kisah Islami : Tidak Berputus Asa dari Rahmat Allah SWT

Nabi SAW pernah menanyakan tentang keadaan api neraka itu, maka Malaikat Jibril berkata, “Sesungguhnya Allah SWT menciptakan neraka, lalu menyalakan api neraka itu selama seribu tahun sehingga (baranya) berwarna merah.

Kemudian (Allah) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna putih, dan (Dia) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna hitam. Maka neraka itu hitam kelam seperti hitamnya malam yang sangat gelap pekat, tidak pernah tenang kobaran apinya dan tidak pernah padam (berkurang) bara apinya!!”. ***

Halaman:

Editor: Suprianto Suwardi

Sumber: Buku Cerita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah