Kisah Islami : Karena Kesabaran Menghadapi Istrinya

- 7 April 2022, 00:00 WIB
Ilustrasi. Kisah Islami tentang suami yang penuh kesabaran menghadapi istrinya,
Ilustrasi. Kisah Islami tentang suami yang penuh kesabaran menghadapi istrinya, /Pixabay/ArtTower/

Sebaliknya, ia melihat saudaranya itu hanya diam dan terlihat sangat lapang, tidak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Sama sekali tidak ada sikap marah dan tersinggung dengan perkataan istrinya yang sangat menusuk perasaan, bahkan tampak sekali saudaranya itu nyaman dan bahagia dengan keadaaannya. Karena itu ia urung untuk menanyakan keadaan rumah tangganya, seperti keinginannya semula.

Dengan keadaan seperti itu, ia tidak ingin berlama-lama untuk tinggal. Ia pamit pulang, tetapi sepanjang perjalanan tidak habis-habisnya ia memikirkan keadaan saudaranya itu. Di satu sisi ia mempunyai ‘karamah’ yang begitu mengagumkan, tetapi di sisi lainnya, ia menghadapi sikap istrinya yang begitu buruk.

Baca Juga: Kisah Islami : Karena Tidak Menunaikan Zakat

Beberapa tahun berlalu dan tidak bertemu, ia datang lagi mengunjungi saudaranya itu. Sampai di rumahnya yang tampak tertutup, ia mengetuk pintunya dan mengucap salam. Maka terdengar suara seorang wanita, yang mungkin adalah istri saudaranya itu, “Siapa??”

Kali ini suara itu begitu lembut dan santun, sangat berlawanan suara wanita bertahun sebelumnya. Ia berkata, “Aku adalah saudara suamimu, datang dari jauh untuk menjenguk keadaannya!!”

Suara santun wanita itu terdengar lagi, “Selamat datang, suamiku sedang mencari kayu di hutan. Silahkan untuk menunggu, tetapi mohon maaf aku tidak bisa membukakan pintu hingga suamiku pulang!!”

Ia berkata, “Tidak mengapa, biar saja aku menunggu di luar!!”

Baca Juga: Kisah Islami : Tidak Berputus Asa dari Rahmat Allah SWT

Kemudian ia terlibat pembicaraan singkat lewat pintu yang tertutup, dan istri saudaranya itu memuji-muji kebaikan dan kesalehan suaminya itu setinggi langit, dan menyatakan rasa syukurnya karena bisa menjadi istrinya.

Tidak lama kemudian saudaranya itu datang, tetapi yang mengherankannya tidak ada harimau yang membawakan kayunya seperti dahulu. Ia memikul sendiri tumpukan kayu tersebut, tampak kelelahan dan keringat mengalir di wajahnya, tetapi masih dengan kelapangan dan rasa bahagia yang sama seperti bertahun sebelumnya. Mendengar suaranya itu, sang istri langsung membuka pintu dan menyambut kedatangannya dengan santun dan hormatnya.

Halaman:

Editor: Suprianto Suwardi

Sumber: Buku Cerita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah