Sejarah Singkat Asal-usul Menjalankan Puasa di Bulan Ramadhan

2 April 2022, 11:31 WIB
Foto ilustrasi, sejarang asal usul puasa ramadhan. /pixabay/. /

PIKIRAN RAKYAT - Puasa di bulan Ramadhan pada dasarnya adalah ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Di bulan Ramadhan ini juga semua umat muslim di anjurkan untuk menjalankan ibadah puasa, dengan cara menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya, termasuk hasrat untuk makan dan minum dorongan seksual dan lain-lain sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Sebenarnya hal-hal tersebut merupakan fitrah manusia, namun pada kadar tertentu nafsu harus dikendalikan, seperti saat menjalankan puasa di bulan Ramadhan, itu juga akan menjauhkan kaum muslimin agar terlena dengan kenikmatan dunia.

Baca Juga: Baku Hantam di Bulan Ramadhan, Tradisi Unik Masyarakat Maluku Utara

Sebelum Islam, puasa dengan berbagai variasinya telah dilakoni oleh masyarakat dari berbagai kebudayaan.

Seperti yang dikutip dari buku "rahasia puasa ramadhan" karya Al Jibouri dan Maliki tabrizi. Bangsa Yunani terbiasa berpuasa sebelum terjun ke medan peperangan, sedangkan bangsa Romawi menganggap puasa dapat memberikan kekuatan fisik, serta mengajarkan kesabaran dan ketabahan.

Hal tersebut, merupakan dua prasyarat yang dibutuhkan untuk memenangkan pertempuran melansir.

Baca Juga: Hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 1443 H jatuh Minggu 3 April 2022

Kemudian seperti yang di kutip dari berbagai sumber, menjelaskan puasa Ramadhan diwajibkan kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya, pada bulan Sya'ban tahun kedua Hijriah.

Pada saat itu, Rasulullah mulai membangun pemerintahan yang berwibawa di Madinah, puasa juga merupakan hal yang sangat penting. Artinya dalam membentuk manusia yang dapat menerima dan melaksanakan tugas-tugas besar dan suci.

Perintah menjalankan puasa, itu ada dalam Alquran surat Albaqarah ayat 183 yang berbunyi, ya ayyuhalladzina amanu kutiba alaikumus siam Kama kutiba Alal ladziina Min qoblikum la'allakum tattaqun.

Baca Juga: Posisi Hilal Masi Rendah, BRIN: Awal Ramadhan Jatuh Pada 3 April 2022

Artinya, hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa."

Ash Shaduq Amali seorang pakar fikih mengutip hadis Al Ja'far bin Ali bin al-hasan bin Ali bin Abdullah bin al-mughirah al-kufi yang mengatakan, bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada sahabat. Mau kah kalian muka kuberitahu tentang sesuatu, yang mana jika kalian melakukannya, kalian akan dijauhkan dari segala setan sejauh jarak antara timur dan barat.

Para sahabat menjawab mau beritahukanlah kepada kami, Rasulullah berkata sesuatu itu adalah puasa. Puasa mampu menghitamkan wajah setan, sedangkan sedekah mampu mematahkan tulang punggung setan.

Baca Juga: 4 Amalan Utama di Bulan Ramadhan Selain Berpuasa, Bayar Zakat dan Umrah

Cinta karena Allah dan membantu orang lain dalam melakukan perbuatan-perbuatan baik mampu memutuskan buntut setan.

Sedangkan memohon ampunan Allah dapat membelah tulang belakangnya, bagi segala sesuatu ada zakatnya dan zakat tubuh adalah puasa.

Dari buku misteri bulan Ramadan, tulisan Yusuf Baharuddin, sebelum ayat Rasulullah bertanya, alasan kenapa berpuasa?

Baca Juga: 10 Amalan yang Utama di Bulan Suci Ramadhan

Orang-orang Yahudi kemudian menerangkan, bahwa10 Muharram merupakan hari di mana Allah menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya, dari kejaran Firaun.

Nabi Musa pun menjalankan puasa di tanggal tersebut, sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.

Nabi Muhammad kemudian memerintahkan agar umat Islam berpuasa pada tanggal 10 Muharram, yang mewajibkan puasa turun.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Menyambut Bulan Ramadhan yang Menyejukkan Hati

Umat Islam biasa berpuasa pada hari Asyura 10 Muharram, saat Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, setelah hijrah beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa setiap tanggal tersebut.

Diterangkan dalam beberapa Hadits Shahih yang menyebutkan, bahwa puasa ramadhan bersifat wajib bagi umat Islam.

Adapun beberapa Hadits yang kewajiban puasa ramadhan sebagai berikut, yang pertama hadis riwayat Ahmad Nasa'i dan Baihaqi dalam syu'abul iman dishahihkan oleh al-albani dalam shahihul jaami' nomor 55. Dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, telah datang kepadamu bulan Ramadhan.

Baca Juga: Soal Penetapan 1 Ramadhan, Masyarakat Bingung Ikut Muhammadiyah atau Kemenag RI

Bulan yang diberkahi, dimana Allah mewajibkan puasa di bulan itu kepada kamu, pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.

Di bulan itu terdapat suatu malam lebih baik daripada 1000 Bulan, barangsiapa dihalangi mendapatkan kebaikannya, maka ia telah dihalangi.

Selanjutnya Hadits Riwayat Bukhari Muslim, dalam Hadits Riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, barangsiapa berpuasa karena iman dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad : 5 Amalan Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu Anhu bahwa Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda, berpuasalah kalian karena melihatnya Hilal dan berhari Raya lah karena melihatnya juga jika hilal hilang dari penglihatan mu.

Maka sempurnakan bilangan Sya'ban sampai 30 hari.

Sejarah puasa ramadhan tidak terlepas dari berbagai peristiwa penting yang terjadi pada bulan suci Ramadhan.

RamadhanBaca Juga: Ustadz Abdul Somad : 5 Amalan Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Ada beberapa peristiwa penting dalam sejarah bulan Ramadhan, kemudian ada beberapa hikmah yang dapat diambil.

Seperti turunnya al-qur'an atau Nuzulul Quran, kewajiban puasa ramadhan bertepatan dengan sejarah turunnya Alquran pertama kali sebagai Wahyu yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa ini dikenal dengan nama Nuzulul Qura, yang terjadi di Gua Hira melalui perantaraan Malaikat Jibril.

Baca Juga: 3 Tradisi Masyarakat Maluku Utara Saat Menyambut Bulan Ramadhan

Ketika itu malaikat jibril membacakan wahyu pertama yaitu surat al-alaq ayat 1 sampai 5.

Turunnya ayat al-qur'an kepada Rasulullah, ini sekaligus menjadi momentum pengangkatan Nabi Muhammad SAW, menjadi utusan Allah di usia 40 tahun.

Peristiwa selanjutnya yaitu Perang Badar. Perang Badar atau disebut juga dengan gazwah Badar al-kubra, merupakan pertempuran besar antara kaum muslimin, dengan yang ditawan salah satunya Abu Jahal, dengan kemenangan umat muslimin pada perang Badar yang letaknya kurang lebih dari 145 kilometer arah barat laut.

Baca Juga: Selama Ramadhan, Arab Saudi Berlakukan Pembatasan Pengeras Suara di Masjid

Kota Madinah menjadi saksi atas kebesaran Allah dan keimanan para muslimin.

Selanjutnya adalah penaklukan kota Mekah bersama dengan para sahabat. Nabi Muhammad SAW berhasil menaklukkan Kota Mekah dalam perang Fathu Makkah pada 20 Ramadhan tahun 8 Hijriah.

Perang ini dipicu oleh kaum Quraisy, yang melanggar perjanjian hudaibiyah dan kaum kafir Quraisy.

Peristiwa yang berlangsung di pertengahan bulan Ramadhan pada hari Jumat 17 ramadhan, sekaligus menandai awal kejayaan kaum muslimin.

Baca Juga: Inilah 10 Amalan Utama Dibulan Ramadhan

Pada perang ini Nabi Muhammad SAW membawa serta 313 pasukan muslim dengan 600 ekor kuda dan 700 ekor onta, untuk menghadapi 950 pasukan lawan dari 313 pasukan muslimin yang ikut berperang, sebanyak 14 orang gugur atau mati syahid, ada 70 pasukan lawan bersekongkol dengan kabilah lain untuk memerangi orang-orang yang dengan Rasulullah.

Dalam perang ini Nabi Muhammad memerintahkan sebanyak 10.000 pasukan kaum muslimin, pasukan dipimpin oleh Khalid bin Walid sebagai panglima perang.

Baca Juga: 36 Kata Bijak Sambut Ramadhan untuk Motivasi Sahabat dan Keluarga

Pasukan muslim berhasil menang, meski berperang dalam kondisi berpuasa. tentara Quraisy akhirnya menyerah.

Usai perang Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan pasukan muslim untuk menghancurkan sebanyak 360 berhala disekitar Ka'bah.

Demikian sejarah singkat asal usul menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat.**

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler