Menurut para peneliti, seluruh proses memakan waktu sekitar 100 hari, dan ledakan terakhir yang sangat terang-terangan disaksikan dalam gambar langit malam yang dia pelajari terjadi dalam 10 hari terakhir kehidupan planet, saat planet itu dimakan sepenuhnya oleh raksasa merah.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa planet yang hancur tersebut sekitar 11 kali lebih besar dari Bumi.
Baca Juga: Menteri Perburuhan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industri, Uganda Tewas Ditembak oleh Pengawalnya
Hal ini menunjukkan bahwa planet tempat tinggal manusia, tidak akan dapat melakukan banyak perlawanan ketika dihancurkan oleh Matahari dalam waktu sekitar lima miliar tahun.
Ryan Lau, rekan peneliti De, mengatakan bahwa setelah miliaran tahun yang merentang masa hidup tata surya kita, tahap akhir kita sendiri kemungkinan besar akan berakhir dalam kilasan terakhir yang hanya berlangsung beberapa bulan.
Temuan ini membicarakan tentang kefanaan keberadaan manusia, yang membuat orang-orang kemungkinan besar tidak akan ada di sana untuk menyaksikan nasib akhir umat manusia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Meninjau Jalan Rusak di Lampung, yang Viral di Medsos
Perluasan matahari menjadi bentuk raksasa, merahnya sendiri telah lama membuat planet Bumi menjadi gurun yang kering dan berbahaya. ***
Disclaimer : Berita ini sebelumnya telah dimuat di Pikiranrakyat.com dengan judul "Fenomena Bintang Melahap Planet, Astronom Ingatkan Soal Nasib Akhir Bumi".