Para Astronom Amerika Serikat Ungkap Bintang Sekarat yang Hancurkan Planet, Simak Ini Penjelasannya

- 4 Mei 2023, 13:00 WIB
Foto ilustrasi planet, Cek Ada Apa dengan tgl 27 Juni 2022. Peristiwa Penting Astronomi dari Planet Sejajar Hingga Hujan Meteor Bootid Juni Yang Mencapai Puncaknya
Foto ilustrasi planet, Cek Ada Apa dengan tgl 27 Juni 2022. Peristiwa Penting Astronomi dari Planet Sejajar Hingga Hujan Meteor Bootid Juni Yang Mencapai Puncaknya /youtube @dwi serba serbi/

Portalkotamobagu.com - Para astronom di Amerika Serikat baru-baru ini, mengungkapkan penemuan mereka yang paling mengejutkan dan merusak di kosmos.

Dimana, terdapat sebuah bintang yang sekrat telah berkembang menjadi raksasa merah dan menghancurkan sebuah planet yang berada di dekatnya.

Para peneliti percaya bahwa sebagian besar planet pada akhirnya akan hancur, ketika bintang induknya membakar semua energi dan memulai proses kematiannya dengan mengembang menjadi raksasa merah, yang merupakan tahap akhir dari evolusi bintang.

Baca Juga: Adik Yahama Grand Filano, Bertnuansa Klasik ala Vespa dengan Teknologi Canggih Resmi Meluncur

Kishalay De dari MIT mengungkapkan, bahwa penemuan ini dimulai sekitar tiga tahun lalu, saat dia melihat data dari survei Zwicky Transient Facility, yang mengambil gambar langit setiap malam.

Dalam gambar kaleidoskop yang tampaknya acak inilah, ia menemukan sebuah bintang yang meningkatkan kecerahannya 100 kali lipat hanya dalam waktu sepuluh hari.

Penelitian lebih lanjut dengan menggunakan teleskop ruang angkasa inframerah NASA NEOWISE, mengungkapkan bahwa bintang yang sekarat tersebut berada di galaksi Bima Sakti sekitar 12.000 tahun, cahaya dari Bumi.

Baca Juga: Perkenalkan Yamaha Motor Skutik Terbaru, All New Mio Grafis 125

Dan telah menelan raksasa gas yang memiliki ukuran mirip, dengan Jupiter yang mengorbit di sekitarnya.

Menurut para peneliti, seluruh proses memakan waktu sekitar 100 hari, dan ledakan terakhir yang sangat terang-terangan disaksikan dalam gambar langit malam yang dia pelajari terjadi dalam 10 hari terakhir kehidupan planet, saat planet itu dimakan sepenuhnya oleh raksasa merah.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa planet yang hancur tersebut sekitar 11 kali lebih besar dari Bumi.

Baca Juga: Menteri Perburuhan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industri, Uganda Tewas Ditembak oleh Pengawalnya

Hal ini menunjukkan bahwa planet tempat tinggal manusia, tidak akan dapat melakukan banyak perlawanan ketika dihancurkan oleh Matahari dalam waktu sekitar lima miliar tahun.

Ryan Lau, rekan peneliti De, mengatakan bahwa setelah miliaran tahun yang merentang masa hidup tata surya kita, tahap akhir kita sendiri kemungkinan besar akan berakhir dalam kilasan terakhir yang hanya berlangsung beberapa bulan.

Temuan ini membicarakan tentang kefanaan keberadaan manusia, yang membuat orang-orang kemungkinan besar tidak akan ada di sana untuk menyaksikan nasib akhir umat manusia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Meninjau Jalan Rusak di Lampung, yang Viral di Medsos

Perluasan matahari menjadi bentuk raksasa, merahnya sendiri telah lama membuat planet Bumi menjadi gurun yang kering dan berbahaya. ***

Disclaimer : Berita ini sebelumnya telah dimuat di Pikiranrakyat.com dengan judul "Fenomena Bintang Melahap Planet, Astronom Ingatkan Soal Nasib Akhir Bumi".

Editor: Widodo Mahaputra

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x