“Membangun hubungan dengan importir dan distributor lokal juga bisa menjadi tantangan. Namun, organisasi seperti Australia Indonesia Business Council dan Austrade siap membantu,” katanya.
Pada 2019, Canberra dan Jakarta menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia, yang mengangkat tarif pada sebagian besar perdagangan antara kedua belah pihak.
Baca Juga: Taiwan Pamer Tank Produksi Dalam Negeri, Tekad Memisahkan Diri dari China Semakin Kuat
“Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia telah melihat peningkatan tingkat minat dan aktivitas antara Australia dan Indonesia,” kata Turtle. “Dengan peluang perjalanan bisnis yang sekarang muncul kembali, tidak diragukan lagi akan ada pertumbuhan lebih lanjut.”
“FTA sendiri tidak secara fundamental menggeser tombol … tetapi mereka mengirim sinyal yang kuat ke pasar,” kata Varghese, yang menjelaskan bahwa Indonesia telah lama dipandang sebagai “pasar keras” di Australia.
“Agenda diversifikasi ini akan sangat membantu untuk berputar ke Indonesia,” tambahnya, mencatat bahwa “prospek bisnis” pemerintah Widodo juga telah meningkatkan lingkungan bagi perusahaan Australia di sana. ***