Network
PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Sejak 24 Apri 2022, Invasi Rusia ke Ukraina lebih berfokus pada perang darat, namun dikabarkan serangan Militer Rusia ubah strategi dengan melumpuhkan pelabuhan Laut Hitam.
Sebelumnya telah di kabarkan, bahwa pelabuhan Laut Hitam Ukraina diblokir Presiden Rusia Vladimir Putin, dan menurut kepala Program Pangan PBB bisa mengancam kehidupan jutaan orang di dunia.
Dikutip PORTAL KOTAMOBAGU dari PIKIRAN-RAKYAT yang terbit 15 Mei 2022, Kepala Program Pangan PBB David Beasley menanggapi penutupan pelabuhan Laut Hitam dan mengkhawatirkan runtuhnya ekonomi Ukraina.
Baca Juga: Penjaga Keamanan Israel Tewas, Simak Pernyataan Pimpinan Kelompok Militan Palestina Hamas
Menurut kepala Program Pangan PBB, negara-negara miskin di Afrika dan beberapa daerah akan ikut merasakan dampak kekurangan pangan yang disebabkan blokade pelabuhan laut hitam.
David Beasley juga menegaskan bahwa Odesa, yang telah blokade militer Rusia, dan pelabuhan lainnya harusnya beroperasi dalam 60 hari ke depan.
"Jika Anda tidak menyelesaikan masalah pelabuhan ini dan terbuka, ekonomi Ukraina benar-benar runtuh," kata David Beasley.
Disisi lain, dikabarkan Eurasian Times pada 15 Mei 2022, militer Rusia telah mengerahkan semua kapal selamnya untuk dapat meluncurkan rudal ke Ukraina dari Laut Hitam.
Baca Juga: Jangan Ngaku CAT LOVERS! Jika Belum Tahu 9 Mitos Kucing yang Bisa Menarik Keberuntungan dan Kematian
