Vladimir Putin Sebut Barat Ingin Menjatuhkan Rusia dengan Memberlakukan Sanksi 'Bodoh'

- 19 Juni 2022, 18:45 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin /Instagram @netizennkepo/

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Vladimir Putin, Presiden Rusia menyebut barat mencoba menghancurkan negaranya dengan sejumlah sanksi ‘bodoh’.

Dilansir dari Aljazeera, Vladimir Putin menyampaikan hal ini dalam Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, Jumat, 17 Juni 2022.

Vladimir Putin mengatakan kepada elit politik dan ekonomi Rusia bahwa ia akan melanjutkan perangnya terhadap Ukraina.

“Kami adalah orang-orang kuat dan dapat mengatasi tantangan apa pun. Seperti nenek moyang kita, kita akan menyelesaikan masalah apa pun, seluruh sejarah seribu tahun negara kita berbicara tentang ini,” ujar Vladimir Putin.

 Baca Juga: Disebut Membawa Senapan Serbu M-16, 3 Warga Palestina Tewas Diserang Tentara Israel di Jenin

Saat menyampaikan hal itu, Vladimir Putin pun mendapat tepuk tangan meriah apalgi setelah Ia menyampaikan akan tetap melanjutkan “Operasi Militer Khusus” di Ukraina.

Ia pun mengungkapkan tujuan Rusia melakukan invasi adalah untuk membela orang-orangnya di wilayah Donbas yang sebagian besar berbahasa Rusia di Ukraina timur.

Putin mengatakan bahwa tentara Rusia di Donbas juga berjuang untuk mempertahankan “hak untuk mengamankan pembangunan” Rusia sendiri.

“Dalam situasi saat ini, dengan latar belakang meningkatnya risiko dan ancaman bagi kami, keputusan Rusia untuk melakukan operasi militer khusus terpaksa – sulit, tentu saja, tetapi terpaksa dan perlu,” katanya.

 Baca Juga: Taiwan Pamer Tank Produksi Dalam Negeri, Tekad Memisahkan Diri dari China Semakin Kuat

Tidak sampai di situ, Vladimir Putin juga mengatakan, Amerika Serikat menganggap dirinya "utusan Tuhan di Bumi", dan bahwa sanksi Barat didasarkan pada premis yang salah bahwa Rusia tidak memiliki kedaulatan ekonomi.

Washington dan sekutunya berusaha untuk “mengubah jalannya sejarah dan melemahkan Rusia yang berdaulat dan merdeka.”

Dia mengatakan Moskow akan terus berkembang sebagai "ekonomi terbuka" meskipun sanksi Barat diberlakukan sebagai akibat dari invasi ke Ukraina.

“Beberapa mata uang global seperti melakukan bunuh diri,” kata Putin.

Baca Juga: Setelah Ganja, Kini Selangkah Lagi Thailand Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Mengacu pada pembekuan yang belum pernah terjadi sebelumnya sekitar $300 miliar cadangan mata uang asing Rusia.

Rusia, katanya, akan terus berurusan dengan perusahaan-perusahaan Barat, dan dia berharap aliran gas akan meningkat melalui rute-rute baru.

Rusia juga akan terus memperluas kerja sama ekonomi “dengan mereka yang menginginkannya”, tambahnya. ***

Editor: Suprianto Suwardi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah