Mardigu Wowiek Sebut Peluang Perang Dunia Ketiga Bakal Terbuka Lebar, Rusia Berhasil Cengkram Amerika dan NATO

- 29 April 2022, 18:38 WIB
Peluang perang dunia ketiga terbuka, Rusia berhasil membuat Amerika dan NATO kebingungan.
Peluang perang dunia ketiga terbuka, Rusia berhasil membuat Amerika dan NATO kebingungan. /Foto: Facebook/Mardigu WP/

PORTAL KOTAMBAGU, Pikiran Rakyat – Sebelum kita membahas tentang apalagi pendapat baru Mardigu Wowiek tentang Indonesia dan dunia. Yuk simak profil dan biografi singkat pengamat yang akrab disapa "Bossman Sontoloyo" ini.

Selai di dikenal sebagai pengusaha sukses yang memiliki 32 perusahaan. Mardigu Wowiek adalah seorang penulis, influencer serta pengamat politik dan terorisme.

Mardigu Wowiek adalah pria kelahiran Madiun pada tahun 1960. Kendati Bossman Sontoloyo memiliki nama yang identik sebagai bangsa Indonesia, tapi siapa sangka jika pria yang pernah menempati sebagai orang yang paling banyak dicari di Google ini adalah seorang lulusan jurusan Criminal Mind and Forensic Investigators di San Fransisco State University. 

 

Baca Juga: J-Hope Buktikan BTS Miliki Toleransi Tinggi Terhadap Para Penggemarnya, ARMY Berhijab Begitu Diayomi

Dari latar belakang pendidikan tersebut, Mardigu Wowiek pernah dipercaya dan aktif sebagai dosen pengajar di Sekolah Tinggi Intelejen Negara. Ia pun juga berpengalaman dalam urusan geopolitik dan geo ekonomi.

Nah, tanpa panjang lebar lagi berikut pengamatan baru Bossman Sontoloyo, Mardigu Wowiek perihal invasi Rusi ke Ukraina.

Dilansir dari kanal youtube Bossman Mardigu dalam artikel yang diposting 27 April 2022 dengan judul "Rusia Sudah Cengkram Eropa, WW3 Jadi Jalan Keluar Amerika." berikut analisanya tentang semuah pihak yang terkait dengan perang tersebut.

 

Baca Juga: Rocky Gerung Sindir Jokowi, Sebut ‘Melemahkan’ Citra Indonesia di Dunia Internasional

Rusia dan Tiongkok Berhasil Cengkram Amerika dan NATO

Mardigu Wowie menilai, akhir hubungan taktik perang Valdimir Putin di fase keempat berhasil membuat dunia dalam keadaan depresi.

Bagaimana memahami Amerika yang memiliki 80 pangkalan militer di dunia dan apa strategi Tiongkok mengepung dunia dengan membeli 80 pelabuhan di berbagai negara dunia yang semuanya bisa goncang.

Dengan taktik perang fase keempat yang diubah Vladimir Putin dari rencana awalnya menaklukan Ukraina menjadi menentang hegemoni dunia.

Fase perang Vladimir Putin di Ukraina dulu kita Ingatkan bahwa perang adalah hal yang sangat cair, sangat dinamis dan tidak ada cara atau metode yang benar tepat.

Seperti diketahui, ketika rencana dibuat di tengahnya banyak improvisasi dilakukan yang intinya bagi Rusia harus menang dalam perang ini.

 

 Baca Juga: Serangan Baru Israel di Kompleks Masjid Al Aqsa Kembali Lukai Puluhan Warga Palestina

Rusia telah menaklukkan 100% wilayah Ukraina mengusir 10 juta penduduk Ukraina keluar negeri dengan serangan kilat ke Kiev dan mengganti pemimpin Ukraina dengan yang pro Rusia.

Seluruh pasukan di utara Ukraina ditarik mundur dan difokuskan ke kota-kota Besar. Kota pertahanan terkuat dari Ukraina di sisi timur dan sisi selatan semua diperkuat oleh Rusia.

Mereka hanya mempertahankan wilayah yang banyak keturunan Rusia nya itu aja yang difokuskan secara pencapaian militer Rusia berhasil menaklukkan 20% wilayah Ukraina.

Kendari 80% wilayah Ukraina yang masih belum banyak kemajuan, Apakah Rusia masih mau maju mengambil seluruh wilayah Ukraina?

Ini kita lihat di fase keempat yang mulai dilakukan. Apa taktik perang yang dilakukan di fase keempat ini oleh Vladimir Putin adalah mengepung dan tidak menyerang frontal namun perlahan dia mengistirahatkan tentara utama dirotasi tentara kedua.

 

Baca Juga: Inilah, Penyebab Anak Kembar Ronaldo Meninggal Dunia

Atau kalau kita ilustrasikan, setelah Kopassus masuk saat ini Kostrad yang masuk. Tidak perlu militer agresif tetapi mempertahankan dengan gaya kepungan Salahuddin al-ayyubi mengepung Yerusalem di Perang Sabil.

Tujuannya adalah membuat rakyat kelaparan dan mengungsi ke barat. Putin memaksa NATO dan sekutunya memberi makan seluruh orang Ukraina.

Putin membuka saluran kemanusiaan setengah dari pengungsi mengalir ke Eropa saat ini sudah membiarkan orang Eropa memberi makan setengah orang dari Ukraina dan setengah sisa orangnya masih di kota-kota yang terkepung menunggu penyelamatan dari pihak barat.

Di beberapa wilayah, pngungsi sangat kurang persediaan makanan minuman tempat tinggal tempat tidur dan obat-obatan. Di sisi barat Ukraina sudah kekurangan banyak makanan dan untuk listrik semua orang tidak memproduksi kebutuhan perdagangan.

Tanah tidak ditanami lagi, pabrik-pabrik bahkan tidak dibuka, puluhan juta orang di Ukraina bergantung pada barat untuk makanan dan minuman.

Menurut perhitungan intelijen pertahanan, strategi Putin ini bisa merubuhkan Eropa Barat kira-kira dalam satu setengah tahun kedepan.

Tanpa meluncurkan rudal, Vladimir Putin akan membuat Eropa, Barat, NATO dan sekutunya berada dalam kebangkrutan.

 

Baca Juga: Berikut Cara Menjaga Hubungan Dengan Pasangan Agar Tetap Harmonis

NATO yang semula berpikir Putin gagal di Ukraina namun menaklukkan 20% wilayah bagi pihak Rusia adalah kemenangan.

Pihak NATO juga berpendapat, semakin panjang perang maka Rusia akan merugi. Strateginya mengepung seperti dilakukan sekarang dimana pengungsi didorong ke barat ini adalah taktik perang yang pihak barat tidak pernah bayangkan akan menerima 30 juta pengungsi.

Dikasih makannya bagaimana? tinggalnya di mana Eropa Timur? Negara yang menerima pengungsi mulai teriak-teriak sekarang kehabisan makanan yang mana harga-harga makanan dunia itu.

Pasukan Ukraina yang menanti melawan dengan taktik perang gerilya tidak bisa menyerang karena menerima ribuan orang mengungsi.

 

Baca Juga: JANGAN EGOIS! 6 Hal Ini Wajib Diterima Suami Saat Menentukan Kriteria Istri

Sekarang seakan-akan menjadi tameng dalam fase keempat ini membingungkan dunia. Pastinya banyak ahli militer berpendapat Rusia tidak berani melakukan perang panjang tetapi kenyataannya adalah sebaliknya.

Ini adalah perang panjang yang dimainkan Rusia efeknya sekarang yang terjadi pada dunia apa harga minyak bumi dan gas alam dan kebutuhan pokok dunia pasti naik tinggi, sementara daya beli penduduk dunia turun akibat slowdown ekonomi 2 tahun terakhir karena pandemi.

Dampaknya, Amerika akan resesi ekonomi dalam negeri. Amerika akan berat di tahun ini yang akan membuat dunia menjadi turun juga daya belinya.

Di sisi lain, Tiongkok secara ekonomi akan menguat begitu juga India akan menguat. Efek Amerika yang menurun tadi bisa membuat Amerika murka, sedangkan Tiongkok terus menguat kemudian Rusia menang perang. Hal ini bisa membuka pintu perang dunia ketiga menjadi terbuka lebar. ***

Editor: Suprianto Suwardi

Sumber: Youtube @mardiguwowiek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah