Memanas, Australia Siapkan Skenario Militer ‘Bantu' Taiwan dari Rencana Invasi China

- 20 April 2021, 03:23 WIB
DI AFGHANISTAN - Pasukan Australia di Afghanistan. /CREDIT: ANGELA WYLIE/ THE SIDNEY MORNING HERALD/
DI AFGHANISTAN - Pasukan Australia di Afghanistan. /CREDIT: ANGELA WYLIE/ THE SIDNEY MORNING HERALD/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

PORTAL KOTAMOBAGU – Australia tengah mempersiapkan skenario militer jika China menginvasi Taiwan.

Artinya, Australia siap menghadang jika China menyerbu Taiwan.

Upaya Australia ini dilakukan menyusul panasnya situasi di Selat Taiwan akibat ketegangan regional lewat manuver militer China yang tiada henti.

Pada Jumat, 16 April 2021, Australian Financial Review (AFR) memuat artikel bahwa militer Australia sedang membahas sejauh mana campur tangannya dalam konflik antara AS dan China atas Taiwan.

Mengutip Taiwan News, Senin, 19 April 2021, Canberra tampaknya memberi isyarat kepada Beijing bahwa mereka tidak akan diam saja dan mengawasi jika ketegangan meningkat lebih lanjut.

Opsi negara Oseania ini termasuk mengerahkan kapal selam kelas Collins, pesawat pengintai maritim, pengisian bahan bakar, jet tempur Super Hornet, dan pesawat peringatan dini Wedgetail, untuk mendukung upaya sekutu yang melibatkan pangkalan AS di Guam, Jepang, atau Filipina.

Namun demikian, seorang mantan pejabat pertahanan yakin bahwa Australia lebih mungkin memberikan perlindungan udara daripada menyumbangkan aset pusar, menurut laporan itu.

Baca Juga: Lima Cara Ampuh Merawat Kesehatan Gigi dan Mulut, Apalagi saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan

Awal pekan ini, utusan yang dikirim oleh Presiden AS Joe Biden ke Taiwan mengadakan pertemuan tertutup dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, dan pejabat pertahanan negara.

Mantan Senator Christopher Dodd dilaporkan menyampaikan pesan dari Biden untuk menggarisbawahi komitmen AS untuk membantu mempertahankan Taiwan.

Pada Maret 2021, Australia mengumumkan akan memproduksi peluru kendali untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya di tengah ketegasan China.

Michael Shoebridge, direktur pertahanan, strategi, dan keamanan nasional di Institut Kebijakan Strategis Australia, berkomentar bahwa sejumlah besar rudal rakitan dalam negeri akan dibutuhkan.

Hal ini jika Australia akan membantu Taiwan , ketika Beijing memutuskan untuk mengambil kendali atas negara dengan paksa, lapor AP.

Li Shih-Chiang, Direktur Departemen Perencanaan Strategis Kementerian Pertahanan Nasional (MND), Taiwan menyatakan, Senin, pihaknya berusaha membeli rudal AGM-158 Joint Air-to -Surface Standoff Missiles (JASSM) dari AS.

Selama pertemuan pada Senin, komite Kehakiman dan Hukum Organik di Legislatif Yuan , Chao Tien-lin bertanya kepada Li tentang kemungkinan masih adanya senjata yang diminta Taiwan untuk dibeli dari AS, tetapi belum disetujui sejak pemerintahan Biden.

Baca Juga: Lima Roket Terjang Pangkalan Militer AS di Irak

Direktur departemen mengkonfirmasi bahwa semua penjualan senjata berjalan normal, seperti dilaporkan Liberty Times.

Li mengungkapkan bahwa saat ini hanya JASSM yang tersisa di daftar pembelian senjata Taiwan, dan pemerintah akan terus mendorong penyelesaian kesepakatan.

Li menambahkan, komunikasi antara Taiwan dan AS tetap terbuka dan normal.

AGM-158 adalah rudal udara-ke-darat yang memiliki jangkauan lebih dari 370 kilometer.

Baca Juga: Tak Ada Takbir Keliling Tahun Ini, Menag: Silakan Takbir di Masjid atau Mushala

Rudal ini dirancang untuk menghancurkan pertahanan dari target bernilai tinggi, serta dapat direlokasi, menurut data dari Lockheed Martin, produsen rudal.

Selain itu, Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng juga ditanyai selama pertemuan komite yang sama tentang laporan bahwa pemerintahan Biden telah menyetujui penjualan Howitzer self-propelled M109 ke Taiwan.

Chiu menyatakan, pihak militer belum menerima pemberitahuan resmi dari Washington atau Institut Amerika di Taiwan terkait pembelian persenjataan tersebut.***(Oktavianus Cornelis/Kalbar Terkini)


Disclaimer: Berita ini pernah tayang di Kalbar Terkini berjudul Jika Taiwan Diserang, Rudal Australia Hadang China

Editor: Cadavi Lasena

Sumber: Kalbar Terkini


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah