Israel Serang Ribuan Jemaah Subuh di Mesjid Al Aqsa, Respon Dunia Tidak Segawat Serangan Rusia di Ukraina

17 April 2022, 09:19 WIB
Tangkapan layar dokumentasi Reuters saat serangan Israel dan setelah serangan. /

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Israel semakin membabi buta, ratusan warga Palestina yang melaksanakan peribadatan di Masjid Al Aqsa Jumat, 15 April 2022 diserang.

Setidaknya 152 warga Palestina yang mengalami luka-luka dan ditahan dalam insiden serangan tersebut.

Menurut penjaga Mesjid Al Aqsa, pasukan Israel mulai menyerang di waktu subuh di saat ribuan jemaah berkumpul untuk melaksanakan sholat berjamaah.

Sebagaimana yang dilansir di Aljazeera, pasukan Israel menembakan granat kejut dan gas air mata kepada jemaah yang berkumpul di pelataran Mesjid.

Menurut petugas medis setempat, sebagian korban telah dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit. “seorang penjaga Masjid Al Aqsa tertembak di bagian mata dengan peluru karet.”

Baca Juga: Rusia Akan Serang Israel Dalam Waktu Dekat ini, Jika Tak Hentikan Serangan ke Palestina

Selain itu, petuga medis setempat juga mengakui, pasukan Israel telah menghalangi kedatangan ambulans dan petugas medis untuk memberikan pertolongan kepada korban.

Sebagaimana penuturan Polidi Israel, mereka sudah menangkap 300 warga Palestina selama eskalasi baru, sementara dari pihak Palestina mengatakan itu mencapai 400-an warga.

Rami al-Khatib Kameramen Al Jazeera di Palestina mengakui, Ia melihat serangan itu dimulai oleh pasukan Israel secara brutal. “Mereka menyerang staf masjid, orang biasa, orang tua, orang muda.”

“Ada banyak orang yang terluka, mereka menembakkan peluru karet di dalam kompleks Masjid Al-Aqsha. Mereka memukuli semua orang, bahkan paramedis, mereka memukul mereka,” kata al-Khatib, yang juga mengalami luka saat insiden itu.

Baca Juga: Puluhan Warga Palestina Terluka Dalam Penyerangan Tentara Israel di Masjid Al- Aqsa

Najwan al-Samri dari Al Jazeera mengatakan, kepolisian Israel menyerang jemaah tanpa sebab yang jelas. Mereka membubarkan secara paksa jemaah.

Najwan mengatakan, akhir-akhir ini gerakan sayap kanan Yahudi intens menyerukan penggerebekan kompleks Masjid Al Aqsa. Hal itupun diduga menjadi pemicu serangan polisi Israel di sana.

Marwan Bishara, pakar politik yang diwawancarai Aljazeera mengatakan, dunia internasional tidak peduli dengan penderitaan warga negara Israel. Di tengah krisis di Ukraina dan kelumpuhan kepemimpinan Palestina diduga kuat sebagai pemicu memanasnya situasi di Israel.

Baca Juga: Tentara Israel Serang Jamaah Palestina yang Hendak Sholat Subuh di Masjid Al- Aqsa

Otoritas di Palestina mengakui tidak akan membiarkan pendudukan Israel dan pemukim Yahudi untuk mengambil alih situs suci Masjid Al Aqsa dan meminta dukungan internasional untuk mengakhiri agresi Israel.

Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas menegaskan, warga Palestina harus mempertahankan Mesjid Al Aqsa dengan segala cara.

Memanasnya serangan Israel di Palestina lantas tidak membuat mata dunia terpanah seperti krisis di Ukraina. Sejauh ini, hanya pihak Rusia yang berani angkat bicara dan mengancam akan menyerang Israel jika serangannya terhadap Palestina terus digencarkan. ***

 

Editor: Suprianto Suwardi

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler