Taliban Wajibkan Karyawan Laki-laki Memanjangkan Jenggot di Afghanistan, Jika Tidak Bakal Dipecat

29 Maret 2022, 00:04 WIB
Taliban kini mewajibkan para kaum pria di Afganistan menumbuhkan jenggot. /Reuters/

PIKIRAN RAKYAT - Taliban Afghanistan telah menginstruksikan semua pegawai pemerintah untuk memakai janggut dan mematuhi aturan berpakaian atau berisiko dipecat.

Dilansir dari Reuters, tiga sumbe mengatakan , aturan tersebut sudah diberlakukan di pemerintahan beberapa perbatasan yang menganut pemerintahan Islam garis keras.

Sumber tersebut mengatakan perwakilan dari Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan berpatroli di pintu masuk kantor pemerintah pada hari Senin, 28 Maret 2021 untuk memeriksa apakah karyawan mematuhi aturan baru.

Baca Juga: Terungkap Identitas Anak yang Sering Acungkan Jari Tengah

 

Karyawan diinstruksikan untuk tidak mencukur jenggot dan mengenakan pakaian lokal yang terdiri dari atasan dan celana panjang yang longgar, serta topi atau sorban.

Laporan Kabul Newsroom dan Charlotte Greenfield menyatakan, mereka juga diberitahu untuk memastikan para karyawan berdoa pada waktu yang tepat.

Para pekerja diberitahu bahwa mereka mulai sekarang tidak dapat memasuki kantor dan pada akhirnya akan dipecat jika mereka tidak memenuhi aturan berpakaian.

Baca Juga: Buk-M3 Rusia Hancurkan Ratusan Drone Ukraina

 

Diketahui, pekan lalu, Taliban juga melarang perempuan mengambil penerbangan tanpa pendamping laki-laki dan tidak membuka sekolah untuk kaum perempuan seperti yang dijanjikan.

Pada hari Minggu, 237 Maret 2022, Taliban memerintahkan taman untuk dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, dengan wanita diizinkan masuk tiga hari seminggu, dan pria empat hari lainnya, termasuk akhir pekan, yang berarti bahkan pasangan yang sudah menikah dan keluarga tidak dapat berkunjung bersama.

Pemerintahan Taliban telah menuai kritik di dalam negeri dan dari pemerintah Barat karena memaksakan interpretasi garis kerasnya terhadap hukum Islam ke semua warga Afghanistan.

Baca Juga: Alami Kelangkaan BBM, Warga Spanyol Protes Sanksi NATO yang Diberikan Ke Rusia

 

Menanggapi hal tersebut, pihak Taliban mengatakan mereka akan menghormati hak setiap orang sesuai dengan hukum Islam.

Kebiasaan Afghanistan telah berubah sejak pemerintahan 1996-2001, ketika mereka melarang perempuan meninggalkan rumah tanpa kerabat laki-laki dan memaksa laki-laki untuk menumbuhkan janggut.

Pemberlakuan kembali sekolah perempuan pada hari Rabu menyebabkan protes dari komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat, yang menarik diri dari pertemuan yang direncanakan dengan pejabat Taliban di Qatar untuk membahas masalah ekonomi utama.

Taliban pun kini diperhadapkan dengan masalah ekonomi. Mereka membutuhkan negara-negara Barat untuk mencabut sanksi yang melumpuhkan ekonomi Afghanistan sejauh ini. ***

Editor: Suprianto Suwardi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler